Keluarga Besar Dojang Gagak Hitam Lamongan Berbagi Menu Berbuka On the Street

Anak-anak selalu bersemangat terlibat dalam aktivitas di luar ruangan. Selain menikmati  pemandangan outdoor yang dinamis, mereka cenderung mendapatkan sensasi pengalaman baru terutama kegiatan yang bermuatan sosial. Begitu juga yang dirasakan anak-anak binaan Dojang Gagak Hitam pada Minggu 10 Juni 2018 lalu. Tak kurang dari 40 peserta terlibat aktif dalam acara khusus berbagi menu berbuka di dua titik di kota Lamongan.

Menutup latihan Taekwondo terakhir sebelum lebaran, para peserta didik turut meramaikan Berbagi on the Street yang dikomando langsung oleh Sabeum Dwi asal Surabaya. Selama Ramadhan latihan yang sedianya dimulai pukul 16.00 hari itu dimulai lebih awal yakni pukul 15.00 dan berakhir sekitar pukul 16.30. Begitu latihan rampung, dengan sigap kakak-kaka senior dan para wali murid bergegas menyiapkan paket berbuka yang telah dipesan beberapa hari sebelumnya.

Paket sebanyak 500 buah tersebut akhirnya dibagi ke dalam dua kelompok, sesuai tim yang akan meluncur ke dua titik berbeda. Jumlah lebih banyak diangkut di atas mobil pickup menuju alun-alun kota sementara sisanya dibawa ke Tugu Adipura di pertigaan Lamongrejo dan Ndapur. Seluruh peserta tampak sangat antusias mengikuti acara berbagi sore itu, terlihat dari wajah-wajah semringah meskipun jelas lelah akibat latihan fisik.

Angpau dari bupati

Saya sendiri mengawal tim yang bergerak ke alun-alun, tepat di depan Apotek K24. Saat tiba di lokasi, tampak keriuhan yang membuat jalanan sibuk sesaat. Sambil menunggu mobil pickup yang belum tiba, kami mencoba mencari tahu seputar kehebohan di pertigaan tak jauh dari kantor bupati itu. Rupanya Pak Fadeli tengah membagikan angpau kepada anak-anak yang lewat. Tak pelak lagi mereka yang menjadi target angpau segera merapat untuk bersalaman dengan Bupati Lamongan beserta istri setelah menerima selembar uang baru. Tentu bukan soal nominal, namun bertambahnya pundi tabunganlah yang membuat anak-anak kegirangan.

Sejumlah warga yang lewat tak menyiakan kesempatan untuk berfoto bersama. Tak terkecuali anak-anak yang telah menerima angpau. Sekitar pukul 5 mobil pengangkut makanan pun tiba, memang agak terlambat karena mendekati waktu berbuka pukul 17.23. Tanpa menunggu lebih lama lagi, para orangtua segera mengangsurkan paket makanan kepada anak-anak untuk dibagikan kepada pengguna jalan, terutama pengayuh becak dan pengendara motor. Namun mobil penumpang yang lewat pun mendapat bagian.

Masih kurang

Anak-anak sama sekali tak terlihat lelah apalagi bosan. Paket demi paket pun berpindah dari mobil ke tangan pengguna jalan. Anak-anak senang, para penerima girang. Duo Xi pun mengaku ketagihan dan ingin merasakan pengalaman serupa lagi dan lagi. Nyatalah bahwa kegiatan semacam ini sangat positif untuk perkembangan spiritual mereka. Empati untuk berbagi tumbuh, sedangkan komunitas Taekwondo semakin dikenal. Para penerima menu berbuka pun gembira mendapat makanan gratis.

Mungkin sore itu tak banyak komunitas yang berbagi on the street sehingga 500 paket lebih ternyata masih kurang. Sebagian pengendara berikutnya terpaksa melaju dengan tangan kosong atau minimal segelas teh dingin. Syukurlah masih ada minuman untuk membatalkan puas. Adapun tim yang bertugas di Tugu Adipura memutuskan menambah amunisi dengan membeli nasi boranan sesuai kebutuhan. Semua senang sebab paket makanan yang dibawa akhirnya tandas dan bermanfaat bagi orang lain.

Ketika azan Magrib terdengar, pekik gembira anak-anak turut terdengar—mewarnai angin senja yang ceria. Walau lelah berlatih fisik, mereka tetap berpuasa sebab menjadi kewajiban dan sekaligus latihan berempati bagi sesama. Tuntas sudah kegiatan berbagi on the street oleh Keluarga Besar Dojang Gagak Hitam Lamongan pada Ramadhan 1439 H. Semoga para peserta tumbuh kuat menjadi generasi yang  tangguh dan menjunjung solidaritas sosial dengan pekerti mulia demi membangung bangsa.

Sobat BBC Mania, adakah cerita berbuka yang unik selama Ramadhan kemarin?