Keuntungan Diraup Berkat Optimalkan Youtube

Seperti biasa, udara Oktober di kota kami sangat panas. Angin yang berhembus di Jl. Surabaya-Jakarta tak mampu mengusir terik matahari yang menyengat kulit. Sesekali terdengar bunyi rem diinjak saat truk-truk besar berhenti mendadak karena ada bus yang menurunkan penumpang tepat di depan stasiun kota. Lalu terciumlah bau kampas rem yang khas itu. Menjelang pukul 12 siang saya tercenung di depan surat kabar lokal, menanti motor yang sedang diservis berkala. Nama Sutrisno membetot perhatianku.

BBC Mania tak perlu merasa kudet karena asing dengan nama ini. Menurut feature yang ditampilkan hari itu, Sutrisno adalah Youtuber asal Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, yang sukses mengunggah 1.759 video ke kanal berbagi video milik Google tersebut. Usianya sudah 42 tahun dan ia telah menggeluti dunia Youtube sejak tahun 2013. Uniknya dia mengaku belajar secara autodidak bersama teman sejak 2004 dan menyukai Internet marketing yang diawali dari blog monetizing.

1.000 dolar per bulan

Berkat perjuangannya, Trisno akhirnya memanen hasil sejak tahun 2015. Dia mengaku hasil videonya masih jauh dari kata bagus, dan oleh karena itulah ia ingin terus belajar dan berkembang. Tak heran bila di rumahnya dia mempersenjatai diri dengan komputer, kamera, tripod, stabilizer, dan lighting sebagai alat tempur utama. Walau enggan menyebutkan pendapatan rutin dari kanalnya, menurut statistik SocialBlade.com Trisno setidaknya mengantongi minimal 1.000 dolar setiap bulannya. Angka yang fantastik kan untuk orang yang tinggal di kampung?

sutrisno vlogger
Di kampung tetap meraup untung 🙂

“Intinya per hari minimal unggah satu video. Kadang juga per hari unggah 5 sampai 6 video,” ujarnya membeberkan kiat sukses. Kisah Sutrisno mau tak mau menginspirasi saya yang sudah hampir dua tahun ini pindah ke kampung halaman setelah belasan tahun merantau di Bogor. Bidang yang cocok saya geluti memang sesuai passion, yakni menulis dan pekerjaan kreatif. Bukan hanya cocok dengan kondisi fisik dan usia yang tak lagi muda, namun peluang kerja di daerah memang tak sebanyak di kota besar.

Maka ngeblog dan ngevlog bisa jadi kanal pendulang rezeki yang cukup signifikan. Blogging sejauh ini telah banyak memberi manfaat bagi saya, baik secara materiil maupun nonmateriil. Hadiah lomba dan tulisan berbayar sangat menggembirakan. Namun vlogging di Youtube masih jauh dari harapan, masih sangat amatir apalagi produktif. Padahal dunia digital terus berubah. Blog yang dulu diandalkan untuk monetize lewat Adsense, misalnya, kini tak seberapa dibandingkan saudaranya yakni Youtube.

Sebenarnya ini bukan fakta mengejutkan. Hidup semakin sibuk dan pikiran setiap orang kian sesak oleh banyak hal. Membaca butuh waktu lebih dibanding menonton. Apalagi otak kita memang lebih mampu mempertahankan konten-konten visual ketimbang halaman yang dipenuhi dengan kata-kata. Bahkan menurut sejumlah kajian, orang rata-rata mampu mengingat 95% dari sebuah pesan yang disajikan dalam bentuk video dan hanya mengingat 10% saat pesan berbentuk bacaan.

Kenapa harus Youtube

Studi bisa saja salah, namun tak bisa dimungkiri orang modern memang cenderung menghendaki sesuatu yang cepat—seperti video yang bisa disaksikan sambil dinikmati. Apalagi sebuah video terbukti lebih unggul karena bisa mengakomodasi semua jenis konten, mulai dari tulisan, musik, foto, dan lain-lain. Bahkan menurut Alexa, YouTube berada di posisi kedua sebagai situs yang paling banyak dikunjungi.

youtube 4 m3

Entah buat promosi produk, jasa, atau komunitas yang kita ikuti, Youtube dapat kita andalkan sebagai corong di belantara maya yang persaingannya sangat sengit. Biar makin semangat promosi dalam bentuk video, berikut ini beberapa keunggulan Youtube yang sudah terbukti ampuh.

1. Gratis

Bukan rahasia lagi, banyak produk besutan Google ditawarkan secara cuma-cuma alias gratis. Mulai dari platform blog di blogger.com hingga Gmail yang sangat fenomenal, semuanya bisa dimanfaatkan tanpa harus membayar. Nah, begitu juga dengan YouTube, kanal ini bisa kita gunakan untuk mengunggah video sebanyak yang kita bisa tanpa perlu merogok kocek sepeser pun. Cara membuat video pun tak harus mensyaratkan kamera yang canggih. Berbekal kamera smartphone atau kamera digital yang makin mumpuni pun kita bisa berkreasi menyusun promosi sesuai dengan kebutuhan dan target pemasaran.

2. Jangkauan lebih luas

Ini yang sangat penting, BBC Mania! Google sudah terkenal sebagai raksasa teknologi yang menguasai jagat Internet. Lazimnya pelaku digital yang menggurita, jangkauan layanannya pun berskala global. Artinya, begitu kita unggah video kita di Youtube, seluruh pengguna Internet di dunia bisa melihatnya dan berpotensi menerima pesan yang kita kirim. Maka pastikan kita meramu konten yang efektif dan menarik agar target audience tercakup dan menjadi pelanggan kita

3. Dongkrak ranking di Google

Video-video yang ditayangkan di Youtube sering mendapat peringkat tinggi di mata Google. Itu artinya strategi pemasaran menggunakan video lewat Youtube dapat mendongkrak nilai SEO produk atau jasa yang kita promosikan. Ibarat konten di blog, lakukan riset yang memadai lalu gunakan kata kunci yang tepat untuk dipasang pada judul, deskripsi, dan tag. Optimalkan video kita agar moncer di mata mesin pencari.

4. Tingkatkan brand awareness

Seiring dengan kuantitas video yang kita unggah di Youtube, maka viewer akan semakin mengenal produk atau jasa yang kita pasarkan. Lewat video kita juga dapat sematkan link agar penonton mengunjungi website usaha kita sehingga ranking di mata mesin pencari juga naik. Intinya, promosi melalui Youtube dapat meningkatkan brand awareness sekaligus meraup calon pelanggan yang lebih banyak. Oleh karena itu, buatlah konten yang kreatif dan berkesan agar pelanggan membangun relasi dengan produk kita.

5. Gampang viral

Sepertinya sudah tak terhitung kemunculan video viral di jagat maya tanah air, entah bertema hiburan, sosial, hingga politik yang menghebohkan. Karena preferensi orang masa kini—apalagi generasi milenial—yang memilih video ketimbang teks, maka materi yang dikemas sebagai tayangan di Youtube pun sering cepat viral daripada konten di blog. Tayangan berbentuk video menawarkan pesan yang kuat karena disampaikan lewat gambar bergerak dan suara.

Masih ingat dong lagu Despacito yang begitu viral di YouTube sampai memancing para kreator menyusun materi serupa dalam bahasa lain. Despacito konon mencetak lebih dari 5 triliun views dan disebut-sebut sebagai video paling banyak ditonton di YouTube yang pernah ada. Dengan kekuatan sedahsyat itu, siapkan amunisi kita untuk melahirkan video yang tepat sasaran agar bisa dibagikan di Facebook, Line, WhatsApp, dan medsos lainnya.

Youtube dan target personal

Setelah paham betapa efektif Youtube sebagai media promosi, saya mulai meliriknya untuk dapat membantu tercapainya target masa depan. Jelas masih banyak yang perlu disiapkan dan disempurnakan agar bisa sampai di goal tersebut. Namun menetapkan target secara spesifik setidaknya bakal memudahkan kita merancang rute jalan yang tepat untuk mencapainya. Ada tiga sasaran yang saya ingin tuju dengan memanfaatkan Youtube sebagai media promosi utama.

youtube 4 mw.jpg

1 – Pengembangan bisnis

Sejak masih tinggal di Bogor saya dan istri sudah menjadi pecandu kopi. Berbagai jenis kopi kami gemari. Selalu ada sensasi unik saat mencicipi setiap varian dari berbagai daerah. Hingga di kota kelahiran pun kebiasaan ini tak pernah pudar, bahkan semakin kuat. Dari kegemaran itu kami terdorong untuk menawarkan kopi-kopi yang bisa kami jangkau untuk pembeli secara online. Kenapa online? Ya karena relatif murah ongkosnya dan luas jangkauannya.

Selama ini saya hanya memasang produk di marketplace langganan. Lumayan menjanjikan tapi belum menggembirakan. Belum bisa digantungkan sebagai sumber pendapatan. Selain karena variannya terbatas, juga tidak semua orang atau pencinta kopi mengakses marketplace tersebut. Nah, solusi cerdas untuk promosi ampuh adalah video di Youtube. Besar harapan kami kanal ini akan mampu menyebarkan brand awareness kami sebagai penjual kopi ke seluruh dunia karena kami berencana membuat brand kopi sendiri.

2 – Mendukung komunitas

Sewaktu tinggal di Bogor kami sempat ikut Bernas yaitu kegiatan sosial membagikan nasi bungkus setiap Jumat malam pekan kedua di wilayah kota Bogor. Kegiatan ini mengajarkan banyak hal, tentang kekayaan sejati dan rasa syukur. Saya sendiri pernah merasakan kelaparan sehingga tak ingin orang lain merasakan penderitaan serupa. Ketika pindah ke Lamongan, syukurlah ada komunitas serupa walaupun bersifat lokal, berbeda dengan Bernas yang jaringannya nasional dan berbasis di Bandung.

Sejak beberapa kali ikut berbagi air bersih yang dihelat oleh NBC (Nasi Bungkus Community), saya baru menyadari arti penting dokumentasi berupa video. Kegiatan sosial seperti NBC (yang didominasi oleh para emak) sangat positif karena tidak hanya membagikan nasi bungkus tetapi juga air bersih saat kota kami dilanda krisis air yang lumayan parah. Aksi inspiratif semacam itu sudah selayaknya disebarkan di jagat maya agar mengetuk hati donatur atau sekurang-kurangnya mengajak viewer di kota lain untuk berbuat hal yang sama. Nah medium yang dahsyat tentu saja video lewat Youtube.

Sayang sekali saya belum piawai menggarap video yang ciamik. Walhasil, setiap ngider air selesai, video yang saya unggah pun medioker alias pas-pasan mutunya. Malu betul, hehe. Simaklah contohnya yang sudah saya unggah di Youtube. Kendati begitu, pesan dan dampaknya sangat luar biasa loh di luar dugaan kita. Bagaimana seandainya ikon-ikon didesain dengan baik, grafis dibuat begitu memikat, dan musiknya selaras? Tentunya pengaruhnya bakal sangat signifikan.

3 – Promosi wisata daerah

Lamongan hampir selalu dilewati dalam banyak hal. Dari segi industri jelas tertinggal dari kota sebelah yakni Gresik yang sangat maju. Mungkin karena lokasinya yang tak terlalu jauh dari Surabaya sehingga perkembangan kotanya terbilang stagnan. Imbasnya terasa ke sektor pariwisata. Selain Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Maharani Zoo, sepertinya belum ada daya tarik lokal yang memikat turis domestik untuk berkunjung.

Apalagi spot-spot wisata buatan yang Instagrammable, rasa-rasanya belum bergairah dibandingkan kota-kota lain bahkan tetangganya seperti Bojonegoro. Oleh karena itulah, video di Youtube saya harap bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan potensi wisata daerah menyusul masih rendahnya kunjungan pelancong. Mengenai potensi wisata, sebenarnya ada saja asalkan komunitas digerakkan bekerja sama dengan dinas terkait. Tinggal cara mengemasnya untuk ditawarkan kepada publik dan diinformasikan secara masif lewat kanal berbagi video yakni Youtube.

What to do

Dengan ‘beban’ target personal sebesar itu, maka upaya untuk mencapainya tentu tak mudah. Butuh effort dan sumber daya yang memadai, juga konsistensi. Melihat kemampuan saya sebagai pribadi saat ini, rasanya bekal untuk meraih tiga impian itu masih jauh dari kata cukup. Ada hal-hal mendesak yang harus dikerjakan guna menunjang keterampilan utama.

1 – Belajar fotografi

Membidik objek untuk diabadikan sebagai foto mungkin bisa dilakukan siapa saja. Namun memotret dengan angle yang bagus, komposisi warna yang padu, dan memilih objek yang sarat makna tentu butuh keahlian—setidaknya latihan dan praktik terus-menerus. Saya merasa butuh belajar lagi dan lagi seputar ilmu fotografi. Bukan hanya menunjang konten di blog, foto-foto yang hidup juga bisa diintegrasikan ke dalam video sehingga isinya variatif dan penuh warna.

2 – Belajar videografi

Yang harus berjalan berdampingan adalah bertambahnya ilmu videografi. Fotografi dan videografi akan menjadi satu paket yang tak terpisahkan karena saling menunjang dan menguatkan. Namun tidak semua orang bisa meramu konten video yang mampu menyihir penonton sehingga mereka tergerak membeli atau melakukan sesuai isi pesan dalam video.

Jika belajar fotografi bisa lewat buku dan sharing bersama komunitas, maka dibutuhkan kursus video editing untuk mempertajam kemampuan mengolah video. Seperti yang bisa Anda saksikan sendiri, hasil video yang saya unggah di Youtube masih sangat amatir dan ala kadarnya. Kalau hendak diseriusi sebagai media promosi produk atau portofolio komunitas—juga potensi wisata daerah—maka mau tak mau saya mesti belajar ilmunya secara mendalam.

Begitu juga dengan sobat BBC Mania sekalian. Kalau ada yang berminat menambah skill seputar pengolahan video, pastikan memilih penyedia kursus yang sudah berpengalaman. Bukan hanya tempat kursus yang mentereng, tapi bisa dibuktikan dengan pengajaran yang pro-siswa dan didukung dengan testimonial orang-orang pernah belajar di sana. Soal harga sih relatif ya, sebab biasanya berkaitan dengan mutu layanan dan kualifikasi pengajarnya.knp dumet.jpg

Bagaimana kalau ke Dumet school saja, gaes? Tempat kursus ini menyediakan pelatihan intensif seputar dunia digital, mulai dari web design, digital marketing, pembuatan aplikasi Android dan masih banyak lagi. Selain portofolio yang sudah terbukti mumpuni, Dumet menawarkan program kelas yang sangat menggiurkan. Pertama, jadwal bisa kita pilih sendiri sesuai waktu luang sehingga tidak mengganggu kegiatan utama seperti bekerja atau sekolah. Kedua, kelas bersifat semiprivate sehingga bisa lebih intensif dan cepat menguasai karena interaksi yang leluasa. Ketiga, periode kursus tidak dibatasi jadi kita bisa mendapat jaminan sampai bisa. Keempat, dukungan belajar dari para pengajar sampai kapan pun. Jadi lebih irit kan dibanding tempat kursus lainnya?

youtube dumetBegitu kita resmi terdaftar dalam kelas kursus video editing, kita akan menerima materi motion graphic dengan software After Effect. Software ini sangat kondang di kalangan pengolah video karena fiturnya yang konon sangat lengkap. Sewaktu ikut acara blogger gathering di Pekalongan tahun lalu, saya menyaksikan sendiri kecanggihan (sekaligus kerumitan) After Effect yang dipergunakan oleh para kontestan lomba video saat mengedit hasil rekaman mereka.

Kalau mau serius menggeluti dunia video untuk meraup untung, After Effect wajib kita kuasai. Paket yang tersedia di Dumet School bisa kita sesuaikan dengan target belajar dan kemampuan finansial kita. Oke kan?

 

Selain bisa belajar sampai dijamin bisa dan menghasilkan karya, setiap peserta kursus di Dumet School juga mendapatkan akses ke iLab yakni sistem pembelajaran yang bisa kita akses di mana saja dan kapan saja semau kita. Asyik banget kan? Tak perlu khawatir tertinggal pelajaran atau kurang paham, sebab kita bisa reseat atau mengulang kelas sepuasnya—tanpa batasan waktu. Bukan cuma menerima sertifikat motion graphic bernomor izin Diknas, kita juga bisa berkonsultasi dengan para pengajar ahli seumur hidup secara gratis sewaktu mengerjakan proyek atau mengalami kesulitan.

Testimoni salah satu peserta di atas setidaknya menegaskan bahwa kita tidak perlu ragu mengikuti pendidikan di sebuah program. Apalagi para pesertanya sejauh ini bukan hanya dari kalangan pribadi saja, melainkan pihak sekolah, korporat, instansi pendidikan hingga pemerintah. Makin mantap?

peserta dumet copy

3 – Menyusun konten promosi

Jika kemampuan saya mengenai video editing terutama motion graphic sudah cukup mumpuni, maka keterampilan berikutnya yang harus diasah adalah cara meracik promosi dengan teknik yang memikat. Banyak buku dan website tepercaya yang bisa kita manfaat guna menambah pengetahuan di area ini. Yang penting adalah komitmen untuk mau belajar dan konsistensi untuk meningkatkan kualitas diri agar video promosi yang kita unggah di Youtube benar-benar ampuh untuk menarik calon pelanggan dan para pelanggan membeli produk kita.

Jonah Berger, pakar viral marketing yang juga profesor di Universitas Pennsylvania, merumuskan kerangka ‘STEPPS’ sebagai pedoman kita menciptakan konten yang cepat menyebar:

steppsjb

  • Social currency – Orang modern ingin selalu mengikuti perkembangan terkini, maka konten-konten informatif akan dibagikan secara lebih luas sehingga mampu menjangkau banyak orang.
  • Triggers – Pastikan audiens kita terpancing dan tergerak untuk memikirkan brand yang kita miliki berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan muatan produk atau jasa kita.
  • Emotion – Masukkan elemen yang benar-benar menggugah emosi ke dalam video kita sebagai upaya untuk melibatkan diri mereka.
  • Public – Pikirkan cara merancang bentuk campaign yang cukup sederhana untuk dipromosikan dan mudah disebarkan.
  • Practical value – Konten-konten edukatif yang melibatkan pendapat pakar memang sangat penting, yakni konten yang menawarkan solusi yang benar-benar bisa digunakan dan dipraktikkan; konten seperti ini cenderung lebih banyak dibagikan.
  • Stories – Manfaatkan kisah nyata berisi narasi menyentuh guna menyampaikan ide tertentu karena orang pada dasarnya suka berkomunikasi dan berbagi melalui cerita.

4 – Perbanyak pelesiran

Di daerah kendala yang terasa adalah minimnya bahan untuk ditampilkan sebagai konten di blog atau vlog. Namun itu bukan alasan untuk tidak melakukan update secara rutin demi meraih trafik. Memperkenalkan potensi wisata daerah berarti harus melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang ingin dipromosikan. Pelesiran tak harus beranggaran mahal, namun yang penting relevan dengan khazanah daerah dan potensi ekonominya bisa diberdayakan untuk warga setempat.

5 – Perluas jaringan

Networking boleh jadi menjadi kata kunci penting bagi siapa saja yang ingin sukses di masa kini. Memperluas jaringan memang terbukti vital untuk melakukan akselerasi terhadap bisnis atau pengembangan diri. Bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan akan memperkaya wawasan dan membangun berjuta kemungkinan yang membuka pasar untuk masa depan. Menjadi bloger atau vlogger wajib punya jaringan, entah sesama bloger ataupun vlogger. Bergabung dalam komunitas juga salah satu cara jitu untuk menambah kenalan serta koneksi. Termasuk mengikuti kursus di sekolah yang dijamin meng-upgrade kemampuan tanpa mengganggu kesibukan utama.

daftar gratis dumet

Kalau masih bingung, bisa coba daftar dulu di free trial agar punya gambaran bagaimana kelasnya nanti. Silakan langsung meluncur ke alamat berikut. Siapa tahu ada yang jaraknya ideal buat BBC Mania sekalian. Kalau di Jabodetabek sih relatif mudahlah dijangkau karena banyak pilihan moda transportasi yang tersedia.

lokasi dumet

Menurut survei yang diadakan Wyzowl’s State mengenai Video Marketing tahun 2018, rupanya terjadi peningkatan signifikan penggunaan video sebagai alat pemasaran oleh para pelaku bisnis yakni dari 63% menjadi 81%. Video bukan lagi faktor pilihan namun elemen wajib untuk dimasukkan sebagai bagian dari strategi promosi yang efektif.

Bagaimana kiat BBC Mania untuk bisa sukses di era yang serbadigital dan video-video di Youtube sudah menjadi elemen wajib untuk dimanfaatkan sebagai sarana promosi yang efektif? Share di kolom komentar yuk ….

23 Comments

    1. Iya, Mas. Video di Youtube memang lebih potensial. Bukan cuma untuk kepentingan pribadi. Pengembangan bisnis juga oke, dan itu bisa dimulai dari pembuatan grafis yang bagus agar memikat calon pembeli.

      Like

  1. Baru tahu tentang Dumet School. Sepertinya menarik nih. Kelasnya online yaa. Jadi siapa saja bisa belajar dari mana saja. Apalagi ada coba kelas gratisnya…Siiip…
    Makasih sharingnya

    Like

  2. kadang yg bikin patah semangat ngeblog itu penghasilan youtube lebih besar -_- , karena zaman sekarang orang lebih memilih untuk menonton dibanding membaca 😦

    Like

Tinggalkan jejak