Sungguh di luar dugaan saya akan diusir dari rumah itu. Hati masih dag-dig-dug menyusun banyak pertanyaan sekaligus sanggahan. Otak mulai tak fokus memikirkan solusi. Baru kali ini saya ditolak untuk menginap di rumah relawan. Usai shalat Isya, si bapak memanggil saya, meminta saya menyerahkan KTP.

Gelang berujung penjara
“Kamu tahu enggak, tetangga di gang sana habis dapat gelang dobel! Kalau gelang emas sih enak….” ujar si bapak kepada anaknya sambil mengajukan kedua tangannya. Walau disampaikan dalam bahasa Jawa dengan aksen lokal yang sangat unik, saya tetap bisa menangkap maksudnya.
Tetangga yang dimaksud diganjar gelang dobel alias diborgol lalu ditahan polisi dengan tuduhan kepemilikikan narkoba. Konon sebelum barang haram tersebut ditemukan, seorang tamu datang berkunjung ke rumah tetangga dan menginap di sana. Entah bagaimana ceritanya, narkoba itu lantas dikaitkan dengan si pemilik rumah yang membuatnya masuk ke bilik jeruji besi.
Saya tak mungkin menyangkal paranoia si bapak kendati si anak (relawan lokal itu) berkali-kali membela bahwa relawan sosial jauh dari tindakan tercela seperti itu meskipun kami baru pertama bertemu di Kelas Inspirasi (KI) di kotanya. Setelah memeriksa KTP saya, si bapak tetap memberi sinyal saya harus angkat kaki dan mencari penginapan lain.
Saya jujur saja tak menyimpan banyak uang di dompet. Jangankan membayar ongkos penginapan, bisa melunasi suvenir KI (mug dan gantungan kunci) pun sudah sangat saya syukuri. Belum lagi patungan untuk operasional kegiatan di sekolah yang kami tuju, mengingat akhir Oktober lalu banyak fee pekerjaan menulis yang belum cair.
Dengan langkah kalut, dan kantong kempes, saya akhirnya diantar ke sebuah ruko milik senior KI setempat. Tak apa tidur di antara deretan laptop dan printer yang menunggu direparasi di toko tersebut. Yang penting bisa tidur sampai Subuh dan diantar selamat hingga stasiun untuk bertolak pulang.

Itulah salah satu fragmen yang tak mungkin saya lupakan. Ikut KI terjauh di Jawa Tengah yang meninggalkan cerita ‘mengesankan’. Menjadi relawan pengajar dalam Kelas Inspirasi memang telah jadi klangenan saya setahun terakhir. Tiga kali berpartisipasi, rasanya makin ketagihan dan menjadikannya sebagai aktivitas wajib minimal sekali dalam sebulan. Dimulai dari kota sendiri di Lamongan, lalu ke Ponorogo, dan terakhir di Pemalang. Akhir bulan ini saya kan meluncur ke Madiun untuk kegiatan serupa.
Lima peran tak boleh baperan

Peran berikutnya yang utama adalah sebagai fulltime blogger. Saya mesti rajin menulis dan berburu bahan untuk diunggah di blog. Kalau tidak rajin meng-update tulisan, maka peluang rezeki bisa melayang.
Peran ketiga adalah sebagai penanggung jawab (PJ) publikasi di medsos pada komunitas yang saya ikuti yakni Nasi Bungkus Community (NBC). Sejak aktif akhir tahun lalu, saya dipercaya mengambil foto dan video untuk dibuat kolase sebagai laporan bagi donatur setiap pekan. Butuh fisik kuat untuk bisa hadir setiap Jumat pagi saat membagikan nasi dan menyusun videonya pada hari yang sama.
Apalagi saya satu-satunya relawan cowok yang bisa ikut ngider setiap Jumat. Selain berbagi nasi setiap pekan, NBC juga memiliki Omah Ngaji di mana saja saya mendapat tugas mendongeng setiap dua pekan sekali. Belum lagi pengadaan air bersih secara berkala, buka puasa setiap pekan dan pembagian santunan saat Ramadan, juga pendistribusian daging kurban setiap Lebaran Iduladha. Tugas saya adalah mendesain materi promosi kegiatan lalu meliputnya untuk dipublikasi di media massa sebagaimana Kurban Eco-friendly berikut ini.

Peran keempat adalah menjadi pengurus TPQ di kompleks yang kami tinggali. Sejak meninggalkan Bogor dua tahun lalu dan menetap di rumah baru, saya mendapat tugas di divisi pendidikan. Setidaknya 4 bulan sekali TPQ mengadakan Subuh Ceria di mana bakda Subuh anak-anak berkeliling kompleks lalu berhenti di dua pos untuk mendapat pertanyaan dalam bentuk grup.

Peran kelima tak kalah menyenangkan: bergiat di Komunitas Bloger Megilan (KBM), yakni komunitas blogging yang baru kami rintis. Tujuan komunitas ini adalah mengangkat potensi daerah melalui blogpost berbarengan. Kami juga belajar menulis serta menularkannya kepada anak-anak muda seperti yang kami laksanakan Minggu 17 November lalu di Perpustakaan Daerah Lamongan.

Acara ini terselengara berkat kolaborasi KBM dengan Saung Literasi yang saya kelola bersama istri. Saung Literasi sejauh ini baru mengajarkan bahasa Inggris secara gratis bagi anak-anak sekitar. Mereka kami targetkan akan hobi membaca dan tidak mudah termakan apalagi ikut menyebarkan hoaks yang sangat berbahaya—apa pun isunya.
Rahasia dan kiat
Bagi orang lain, mungkin pola aktivitas yang saya sebutkan di atas belum apa-apa. Namun bagi saya yang secara fisik sering sakit dan tinggal di daerah yang selama ini dikenal sulit berkembang menjadi tantangan yang cukup berat—kalau tak mau disebut impossible.

1 – Tentukan prioritas
Kegiatan yang beragam memerlukan penyusunan berdasarkan prioritas. Skala berdasarkan mana yang lebih penting akan membantu kita mengerjakan mana yang lebih mendesak apabila ada kegiatan yang bertabrakan sehingga hidup kita bisa produktif.
2 – Manajemen waktu
Kepiawaian mengatur waktu untuk setiap kegiatan pada peran yang berbeda adalah kunci agar seluruh kegiatan bisa dituntaskan tanpa konflik. Dalam momen tertentu memang saya mesti mengambil pilihan sulit, akan tetapi manajemen waktu yang baik akan memudahkan penyelesaian beban kerja.
3 – Olahraga teratur
Sebagai modal utama menjalani aktivitas, olah fisik tak boleh dikesampingkan apalagi dilupakan. Tubuh harus diusahakan agar tetap bugar sehingga setiap peran yang sudah dipilih bisa dieksekusi dengan memadai. Olahraga teratur bukanlah perkara mudah. Minimal jalan kaki setiap pagi menjadi kebiasaan saya sehari-hari.
4 – Bangun jaringan
Menjalani hidup multiperan bukan hal yang gampang. Butuh tim yang solid apalagi jika menyangkut aktivitas sosial yang tidak mendatangkan keuntungan. Ketiadaan ikatan dalam organisasi sosial tak jarang harus berujung pada saling memaklumi dan saling berkorban. Untuk itulah kita perlu membangun koneksi atau jaringan agar jika kendala sewaktu-waktu muncul, kita punya tenaga back-up untuk membantu menyokong terlaksananya perkerjaan.
5 – Tambah energi
Beragam peran yang saya jalani tentu menyerap energi yang cukup lumayan. Maka urgent bagi saya untuk meremajakan semangat dan memperkuat sikap dengan cara berdoa dan shalat menurut kepercayaan yang saya anut. Juga tentu saja membaca buku-buku untuk menambah ilmu.

Energi juga saya gali dari minuman herbal seperti Sari Jahe yang diproduksi oleh Herbadrink. Gingerol dalam jahe dikenal ampuh sebagai antiperadangan dan antioksidan. Jahe juga dapat menurunkan kolesterol “jahat” yang selama ini saya derita. Selain itu jahe juga mampu meningkatkan fungsi otak sebagaimana studi pada 60 wanita paruh baya di mana ekstrak jahe sanggup meningkatkan memori saat bekerja. Multifungsi kan jadinya?

Adapun Temulawak mengandung kurkuminoid dan minyak esensial yang bekerja aktif dalam mempercepat regenerasi sel-sel hati yang telah rusak akibat efek racun zat kimia. Bisa dibayangkan betapa lelahnya saya ikut Kelas Inspirasi lalu terusir tanpa kepastian bisa menginap, tentu hati saya syok. Pikiran kalut bisa memengaruhi fungsi hati sehingga temulawak bisa sekalian melakukan detoksifikasi.

Di sisi lain, ekstrak Lidah Buaya yang masih muda ternyata dapat melindungi kulit kita dari kerusakan akibat sinar UVB matahari. Dengan begitu, kulit kita jadi tetap sehat dan awet muda. Ini menurut temuan riset para peneliti dari Kyung Hee University, Korsel.
Kunyit Asam tak perlu dipertanyakan lagi khasiatnya. Bukan hanya bagus untuk mengatasi nyeri haid, kunyit dan asam juga kayaantioksidan yang baik untuk metabolisme tubuh. Selama ini kunyit asam telah dipercaya mampu menurunkan berat badan serta mengendalikan kadar gula darah. Sementara Herbadrink varian Beras Kencur berpotensi meredakan pegal-pegal dan radang tenggorokan yang sering saya derita, di samping menjaga kelangsingan badan. Badan yang ramping akan memudahkan kita gesit dalam beraktivitas sehingga cepat tuntas.

Saya yakin setiap orang menjalani hidup dengan aneka peran yang sesekali sulit dikompromikan. Namun mereka tentu memiliki rahasia untuk menjalani multiperan secara harmonis dan efektif. Inilah cara saya untuk meningkatkan kesehatan secara alami dengan bantuan Herbadrink yang terbukti manjur.
Walau sibuk bekerja setiap hari, dengan berbagai tantangan dan hambatan, saya yakin peluang jauh lebih banyak. Semua itu bisa kita raih dengan badan yang sehat dan pikiran yang fresh. Buktikan sendiri! Jangan baperan dengan mudah menyalahkan orang. Hidup multiperan, siapa takut?
Keren kang, kegiatannya. Saya ngeblog lagi hiatus. Hiks.
Sehat dan sukses selalu.
LikeLike
Terima kasih, Mas. Semoga sehat selalu dan kerjaan lancar ya.
LikeLike
Ahay, mantap ini mas. Peran tak biasa tapi manfaatnya luar biasa. Kayaknya aku mupeng nih sama yang kunyit asam. Pengen coba herbadrink yang kunyit ah.
LikeLike
Iya, cobain aja, Mbak. Praktis kok, tinggal diseduh, tapi manfaatnya nyata.
LikeLike
Kegiatannya keren bang, pengen deh ikut kegiatan seperti itu, khususnya komunitas bloggingnya.
Gak tau deh, di daerah saya ada atau enggak
LikeLike
Bikin sendiri aja, Mas. Kontak beberapa orang untuk belajar bersama. Enggak perlu menunggu sampai banyak orang atau nunggu banyak ilmu.
LikeLike
maksudnya, aku juga gak tau ada blogger lain di daerah saya gitu mas…
LikeLike
Bisa bikin status di Facebook, Mas. Buat ngabsen, sapa tahu ada yang ngeblog tapi malu-malu, hehe.
LikeLike
Boleh share nggak mas, prakteknya seperti apa sih ngatur skala prioritas yang mas Rudi lakukan? Soalnya saya sering sulit ngatur skala prioritas padahal baru menjalani 2+1 peran.
Semua penting, semua urgent…padahal tangan cuma 2, intelegensi rata-rata (ya sukur ada lah pokoknya).
LikeLike
Pada praktiknya memang kelimanya enggak selalu datang bersamaan, Mas. Namun sebagai ilustrasi, secara umum biasanya begini: pagi selepas Subuh saya nyalain komputer buat menulis atau update blog. Agak siangan saya kerjakan order layout/cover kalau pada ada. Kalau NBC dan TPQ kan cenderung mingguan, jadi bisa terus pantau lewat grup WA, sesekali terutama pas ada special case kayak penggantian guru yang berhalangan hadir. Kalau semua peran itu ga ada gesekan, saya luangkan slot buat ikut Kelas Inspirasi atau kegiatan blogging offline. Begitu kira-kira.
LikeLike