Tak menyangka saya akhirnya benar-benar ikut tenggelam dalam tagar (hashtag) #SabtuRebahan yang selalu ramai di jagat Twitter. Sabtu 28 Desember lalu memang istimewa. Saya dan istri (Bunda Xi) semula merencanakan makan bersama demi mengingat pernikahan yang telah kami lalui selama 11 tahun. Rupanya takdir berkata lain. Bunda Xi harus masuk rumah sakit sejak Selasa untuk menjalani kuretase akibat keguguran yang baru terlaksana Jumat siang.   

Bisa dibayangkan betapa lelahnya badan saya karena menginap di rumah sakit selama empat malam. Maka sejak Sabtu pagi kami sudah tak sabar menanti kunjungan dokter untuk memberi izin pulang. Badan letih dan mengantuk saya luapkan dengan rebahan hingga Sabtu siang saat kami akhirnya meluncur ke rumah. Sampai di rumah pun, rasa lelah tetap bertahan; akhirnya lanjut istirahat dan hanya bangun saat shalat.

Resolusi hidup sehat

Meskipun selama di rumah sakit kaki terus berjalan untuk berbagai kebutuhan, tapi aktivitas fisik yang terukur tetap diperlukan pascakepulangan. Beban pikiran karena ujian yang baru kami terima bisa tersalurkan lewat bentuk-bentuk olahraga secara teratur. Oleh karena itulah tahun baru ini saya perlu menyusun resolusi agar hidup lebih seimbang.

1 – Olahraga teratur

Tak bisa dimungkiri kebugaran fisik menjadi modal untuk mewujudkan kesuksesan hidup. Berbagai aktivitas, baik ekonomi maupun sosial, menuntut kondisi tubuh yang sehat. Olahraga sederhana mungkin terdengar mudah dilakukan, tetapi butuh komitmen ekstra untuk mempertahankan rutinitas. Gerakan kecil pun punya dampak kuat jika dikerjakan secara kontinu.

Sudah tahu kan bahwa pemerintah tengah gencar mengampanyekan pentingnya kesehatan tubuh? Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan Lewat Kampanye Germas yakni Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Lewat kampanye positif ini, masyarakat dihimbau untuk melakukan tindakan atau kegiatan sistematis dan terencana bersama-sama dengan penuh kesadaran untuk meningkatkan kualitas hidup.

2 – Manajemen waktu

Tahun baru harus lebih produktif. Untuk bisa mewujudkan produktivitas, saya butuh kecermatan mengatur prioritas salah satunya melalui manajemen waktu yang akurat. Tanpa manajemen waktu yang ketat, akan sulit menjalankan beragam aktivitas yang berkualitas.

Membuat daily planner adalah langkah jitu untuk membentuk manajemen waktu yang terawat. Lewat jadwal harian, setiap kegiatan bisa terkontrol menurut waktu dan terutama anggaran yang tepat. Daily planner mencegah bertumpuknya sejumlah kegiatan yang berimbas pada keterlambatan pelaksanaannya.

3 – Minum air putih

Demi menjaga agar tubuh tidak dilanda dehidrasi, pasokan air minum tak boleh diabaikan. Konsumsi air putih tampak hal sepele yang begitu mudah kita abaikan. Mungkin tampak sepele, tetapi kekurangan asupan air putih bisa berdampak serius terhadap kesehatan. Banyak sekali manfaat air bagi tubuh kita. Bukan cuma mencegah dehidrasi, air putih juga berfungsi meningkatkan daya konsentrasi dan mencegah risiko kegemukan.

Air minum membantu pembakaran lebih banyak kalori. Minum air sebanyak 0,5 liter misalnya dapat meningkatkan pembakaran kalori setidaknya selama satu jam. Minum air sebelum makan juga akan mengurangi nafsu makan berlebihan. Dengan begitu, asupan kalori akan berkurang sehingga berat badan akan menurun. Fakta bahwa tubuh kita terdiri lebih dari 70% cairan menunjukkan bahwa kebutuhan akan cairan sangat besar.

Seperti Le Minerale, air minum yang didapat dan diolah dari sumber mata air pegunungan terpilih. Kesegarannya yang khas—dengan ciri rasa manis berkat seimbangnya kandungan mineral alami di dalam kemasan—membuat Le Minerale produksi PT Mayora sebagai pilihan bijak keluarga Indonesia soal air minum.

Apalagi Mayora turut mendukung Germas yang digencarkan oleh pemerintah. CEO Mayora Group, Andre Atmadja, dalam sebuah kesempatan menegaskan bahwa Le Minerale dan Mayora berkomitmen kuat untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, salah satunya lewat kerja sama dengan IDI yang kembali mendukung kampanye ‘Gerakan Indonesia Sehat’. Gerakan ini bertujuan mensosialisasikan pemahaman mengenai cara hidup sehat yang benar melalui 3 pilar yaitu Move Right (olahraga secara teratur), Eat Right (konsumsi makanan bergizi), dan Drink Right (minum air dengan kandungan mineral alami).

Jika tiga pilar ini bisa dikerjakan secara konsisten dan sinergis, maka masyarakat akan tumbuh sehat sebagai modal untuk bekerja dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Era serbadigital saat ini membuat orang cenderung menjalani hidup sedentary alias kurang banyak gerak. Jika dilakukan terus-menerus, apalagi tidak diimbangi air minum yang cukup, itu tentu berbahaya bagi setiap individu.

4 – Lebih aktif dalam Kegiatan sosial

Terlibat dalam kegiatan sosial menjadi elemen penting yang harus saya masukkan sebagai resolusi. Tahun lalu saya sengaja ikut Kelas Inspirasi di beberapa kota, antara lain Ponorogo, Pemalang, dan Madiun. Berbagi inspirasi dengan anak-anak SD di kelas rupanya meninggalkan kesan sangat mendalam. Saya jadi semakin bersyukur dan tubuh bahkan ikut terasa bugar.

Selain itu, saya akan melecut diri untuk semakin giat sebagai admin NBC (Nasi Bungkus Community) dengan meng-update postingan di media sosial, terutama Twitter dan Youtube. Saya akan menyediakan waktu untuk belajar mengedit video saat berbagi nasi bungkus setiap pekan agar tayangan semakin enak ditonton di kanal Youtube.  

Terakhir, ada sebuah lembaga amal yang ingin saya bantu promosikan. Sewaktu di Bogor saya pernah beberapa kali terlibat dalam acara yang mereka selenggarakan. Pindah ke Lamongan, saya vakum dan memilih sibuk di NBC. Berkat Kelas Inspirasi pula saya mendapat kabar bahwa lembaga tersebut punya desa binaan yang memproduksi kopi khas Ponorogo untuk dijual yang keuntungannya untuk kegiatan amal. Saya sudah sampaikan kepada PJ-nya bahwa saya berminat menjual kopi yang pernah diapresiasi di Swedia itu.

5 – Traveling

Meskipun bukan travel blogger, saya menikmati kegiatan pelesiran. Tahun lalu lumayan juga berwisata tipis-tipis di beberapa kota baik karena acara blogging maupun Kelas Inspirasi. Tahun ini ingin rasanya mengajak keluarga piknik atau traveling ke kota-kota yang tahun lalu belum sempat kami kunjungi. Semula anak-anak sudah semangat akan berwisata ke Malang tetapi urung karena bundanya sakit. Tahun ini Malang, Semarang, atau mungkin Jember yang bisa kami lirik sebagai destinasi. Selain itu, Jogja sangat mungkin kami singgahi.

Mengawali tahun baru, saya berdoa agar diberkati dengan kesehatan dan memanfaatkan banyak peluang dalam meraup rezeki. Yang tak kalah penting adalah peluang berbuat baik untuk sesama yang telah menjadi komitmen kami bersama. Saya doakan BBC Mania mendapatkan kesempatan berbahagia dari berbagai upaya yang Anda tekuni. Happy New Year!