Bertahan di rumah selama beberapa pekan memang bukan perkara mudah. Apalagi bagi anak-anak yang terbiasa bergaul dengan teman-temannya. Inilah yang paling mereka rindukan, bercengkerama dengan kawan-kawan dalam situasi canda atau bahkan saling menggoda.
Kami orang dewasa juga terdampak tentu saja. Sejumlah acara offline yang mengharuskan reportase terpaksa dibatalkan. Walhasil, potensi mendapatkan pundi rezeki pun pupus. Kami tentu tak mengecam wabah yang tengah melanda. Sebaliknya, pola dan perilaku orang-orang yang tak mau kompak bekerja samalah yang menjengkelkan. Andai mau sejenak bersabar untuk tidak keluyuran, wabah ini barangkali cepat ditekan seperti Vietnam misalnya.
Dalam kelimbungan seperti itu, saya cukup terhibur dengan email blast dari beberapa pelaku bisnis berbasis Internet, juga lembaga-lembaga nonprofit yang memberdayakan masyarakat. Walau tak mendapat keuntungan finansial, setidaknya saya menangkap pendar optimisme tentang kepedulian dan semangat yang tak mudah padam.
Akibat wabah Corona ini saya jadi mengenal, atau lebih tepatnya mengetahui nama-nama, para petinggi bisnis itu mulai dari CEO atau penanggung jawab utama. Berikut hasil tangkapan layar pesan-pesan positif itu yang semoga turut menyuntikkan spirit untuk bangkit dan saling mendukung untuk keluar dari ujian ini, setidaknya dengan bertahan #dirumahsaja.
PESAN DARI GRAB

PESAN DARI DOMPET DHUAFA

PESAN DARI BLIBLI

PESAN DARI AIRY

PESAN DARI TOKOPEDIA

PESAN DARI IPAYMU

PESAN DARI PAYPAL

PESAN DARI FABELIO

Optimisme dan semangat bangkit
Akhirnya, adalah spirit bangkit bersama dan optimisme yang harus kita bangun dan kembangkan. Situasi memang sedang sulit, semua pihak terdampak cukup pelik. Pengusaha tak bisa berjualan karena pasar sepi, sedangkan pembeli membatasi diri karena pemasukan menjadi minimal. Harus berhemat dan jangan sampai malah tergiur berbuat zalim seperti penipuan pembelian masker yang pernah saya tuliskan.
Tetaplah produktif di rumah dengan berdoa dan berkarya. Menulis, membuat video, mengaji, membuat prakarya, dan apa saja yang bisa menghabiskan waktu bersama keluarga. Sungguh tak mudah, tapi kita bisa bangkit bersama. Semoga wabah Corona segera musnah dan semua kembali seperti semula.
Wahh, iya nih, para petinggi start up “turun gunung” yhaaa 🙂
Btw, aku masih eman acara Paxel yg di-cancel kuwi Mas
huhuhu
LikeLike
Iya, Mbak Nurul. Jadi kenal nama-nama di balik kesuksesan bisnis mereka. Iya semoga Paxel segera diadakan lagi begitu Corona pergi ya.
LikeLiked by 1 person
aku kapan hari usul, supaya bloggers gathering dibikin online pakai app ZOOM aja 🙂 Tapi blum mau Paxel-nya hahahahaahha
LikeLike
Iya sebenarnya bisa sih kayak gitu, yang penting terlaksana. Cuma mungkin mereka butuh hype dengan foto-foto di tempat kali ya.
LikeLike
Bisa disiasati dgn kirim foto koleksi mereka, lah. Taruh Google Drive, lalu bloger tinggal tayangin di blog masing2. Di JKT, kapan hari ada brand asuransi yg skype-an dgn bloggers. Artikel2 yg muncul semuanya mantuuuullllll
LikeLike
Mantap bung
LikeLike
Terima kasih.
LikeLike
Sebenarnya tulisan ini satire.. tapi ini yg justru jadi hiburannya.
LikeLike
Hehe, sebenarnya pas nulis tak diniatkan satiris, sekadar mengisi blog saja. Namun boleh juga sih dibaca sebagai ironi atau satire, hehe….
LikeLike