Tiba-tiba sudah Agustus, tapi wabah belum juga pupus. Lima bulan sudah kita bertahan, tapi pandemi seolah tak terkalahkan. Waktu seolah berjalan perlahan ketika wabah cenderung diremehkan. Namun kita tak boleh menyerah dan harus yakin masa depan akan cerah. Kita harus terus berjuang sampai pandemi akhirnya hilang. Perjuangan harus dinyalakan dengan harapan agar hidup bisa kita jalani dengan sensasi kemenangan.
Juli sudah selesai, tapi kenangan manis rupanya sulit dibasmi. Senin ini tanggal 3 Agustus, tak apa kita mesti bertungkus lumus. Menghadapi semuanya dengan optimisme dan kebanggaan diri. Saya teringat pesan seorang guru sewaktu SMA dulu, “Berjuanglah dengan kegembiraan. Sebab jika kalah pun, kau masih punya kegembiraan.” Apa lagi yang bisa kita lakukan selain merayakan pemberian Tuhan—baik nikmat dan kesulitan—dengan penuh rasa syukur?
Biji okra kiriman teman bloger
Setiap bulan sebenarnya penuh dengan kejutan, seperti halnya Juli yang memang layak dikenang. Seorang teman bloger asal Cirebon berbaik hati mengirimkan biji okra yang didapatnya dari temannya. Dia tahu saya suka bercocok tanam di lahan terbatas. Maka tak bisa saya tolak ketika ia menawarkan akan menghibahkan biji okra yang tanamannya banyak berkhasiat.

Mbak Tira itulah namanya. Saya pernah mengurus buku antologi yang ia ikuti beberapa tahun lalu. Akhir 2018 kami sempat kopdar di Cirebon saat saya melakukan reportase untuk lomba Kampung Berseri Astra. Kebaikan hatinya bukan cuma terlihat saat ia mentraktir saya makan mi koclok yang sangat lezat tapi juga kepeduliannya pada anak-anak di sekitar rumahnya yang ia ajak belajar dalam Circle of Happiness (CoH).
Biji okra yang sudah saya tanam ternyata tak tumbuh begitu mudah. menurut Mbak Tira, butuh waktu berbulan agar ia biji okra bisa berkecambah dan kuncup menjadi batang dan daun. Wah, rupanya butuh kesabaran dan keuletan untuk menunggu okra bisa kami manfaatkan di rumah.
Follower Twitter mencapai 3.000 akun.
Tepat pada bulan Juli akun Twitter @belalangcerewet akhirnya memiliki 3.000 followers atau pengikut. Untuk sampai pada angka ini rasanya begitu lama. Butuh perjuangan keras untuk rajin mengunggah status yang bermanfaat dan sesekali nebeng pada tagar (hashtag) yang sedang trending. Namun pengalaman membuktikan bahwa yang lebih penting adalah mutu konten, bukan sekadar numpang beken pada tagar. Status yang kontroversial atau yang positif berpotensi mendulang pengikut yang banyak—entah untuk diafirmasi atau dihujat.
Kebahagiaan saya meraih 3.000 akun sebagai follower sebenarnya hal yang mesti dipertanyakan. Apakah esensi mendapat pengikut yang banyak jika status saya begitu-begitu saja? Meningkatnya follower mungkin tutu meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan endorsement atau buzzing. Namun semakin ke sini saya semakin rasakan gejolak untuk berhenti dari mengambil job dengan bercuit di Twitterland.
Memang dilematis; di satu sisi saya butuh meraup rupiah, tapi di sisi lain saya sudah lelah membuat status yang harus mendukung sesuatu dengan tagar tertentu. Sebab tak selalu hal itu sesuai dengan nurani saya. Bahkan ketika produk/jasa itu cocok, rasanya masih ganjil dengan mempromosikannya dengan memetik bayaran. Saya masih mepertanyakan substansi semua aktivitas di dunia maya ini di tengah digital marketing yan tak bisa dihindari.
Content writing untuk akun Instagram
Kegembiraan lain adalah peluang kerja sama mengisi konten untuk akun sebuah usaha jasa di Instagram. Lewat seorang teman kesempatan ini datang. Awalnya dijajaki peluang untuk membuat blogpost, tapi rupanya yang cocok malah menyediakan materi konten untuk akun Instagram mereka. alhamdulilah, akunnya berfaedah dan saya selalu bersemangat mengerjakannya kendati tak selalu lancar. Semoga berlanjut untuk bulan-bulan berikutnya.
Hadiah harapan lomba blog
Saya sangat yakin bahwa harapan adalah salah satu hal paling esensial dalam hidup. Apalah arti hidup tanpa harapan? Bahkan agama Islam mengajarkan agar kita punya pengharapan pada Tuhan, terus berharap dan jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya. Hidup tanpa harapan adalah hidup yang tak layak dijalani. Bayangkan jika Anda menghabiskan hari-hari tanpa ada yang dinantikan. Rasanya hampa dan membosankan.
Dengan harapan orang bersemangat meraih kemajuan. Dengan harapan orang bisa bangkit dari kegagalan. Itulah kenapa kami menamai kedua bocah dengan nama depan Xi yang dipinjam dari kata berbahasa Mandarin xiwang yang berarti harapan. Kami ingin agar mereka hidup selalu penuh harapan, mau belajar dan menantikan tantangan. Tak gampang menyerah karena selalu ada peluang.
Gayung pun bersambut. Pertengahan Juli saya mendapat tempat pada lomba blog Let’s Read Asia sebagai juara harapan. Alhamdulillah, voucher 200 ribu bikin hati berbunga. Bersama Mas Bambang bloger asal Jogja nama saya berderet di sana. Menutup bulan Juli kabar gembira lainnya menghampiri. Nama saya termasuk pemenang harapan pada lomba blog ASUS bersama Keluarga Biru. Nah kan, harapan lagi. Begitu pentingnya harapan dan betapa berulang saya perlu diingatkan. Alhamdulillah.
Kurban NBC lancar
Hari Jumat 24 Juli 2020 saat membagikan nasi di depan basecamp NBC, bendahara bilang, “Mas Rudi, Mas ketiban sampur jadi ketua panitia kurban ya.” Saya meringis karena merasa kaget dengan kabar yang saya dengar. Sepekan sebelumnya mereka rapat untuk menentukan kepanitiaan tapi saya tak berhalangan hadir karena sakit. Pas ketemu Jumat pagi saya malah didapuk jadi ketua panitia. Apa pula ini?
Syukurlah acara kurban komunitas kami tanggal 31 Agustus kemarin berjalan sangat lancar. Semua anggota membentuk tim yang solid. Saya merasa hanya nominal belaka, hanya simbol sebagai ketua di atas kertas. Praktiknya setiap orang bekerja sesuai peran masing-masing dengan cekatan dan penuh inisiatif.

Seksi perlengkapan bergegas menyiapkan apa saja yang diperlukan di RPH. Ya, betul, kami menyembelih hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) alih-alih disembelih sendiri. Saya hanya bikin desain banner lalu PJ perlengkapan membereskan semuanya. Pukul 7 kami sudah siap di RPH dan pemotongan setengah jam kemudian.
Pencacahan dan penimbangan daging pun terlaksana dengan baik. Sekitar pukul 10.30 daging dalam besek anyaman bambu siap dibagikan. Kami angkut ratusan paket ke basecamp untuk didistribusikan bakda shalat Jumat. Selepas Jumatan para penerima kupon satu per satu berdatangan untuk menjemput daging hak mereka. semua lancar, semua gembira.
Saya akan ceritakan di tulisan terpisah kenapa komunitas kami mempercayakan penyembelihan di RPH dan kurban eco-friendly ala kami. Termasuk saat dikontak oleh media yang peduli lingkungan. Sungguh gembira sekali di bulan Juli, banyak kenikmatan kecil yang menyemangati.
Bagaimana dengan BBC Mania? Kabar baik apa yang Anda dapatkan? Jangan terlalu banyak mengonsumsi daging. Imbangi dengan sayur dan buah sebagai penawar.
Selamat untuk segala pencapaiannya, Mas Rudi
LikeLike
Terima kasih, Uni. Apa kabar di tempat Uni Evi? Kurban ramaikah?
LikeLike
Wah hebat di tengah pandemi masih bisa berkarya dan mendapatkan prestasi pula. Dari beberapa prestasi tersebut, ijin mungkin bisa di sharing tips dan tricknya dalam bentuk tulisan…
LikeLike
Terima kasih, Mas. Untuk kiat menang lomba blog, saya pernah menuliskannya di sini: https://belalangcerewet.com/2018/11/16/tips-menang-lomba-blog-dengan-cara-simple/
LikeLike
Selamat Mas Rudi atas pencapaiannya di Bulan Juli kemarin. Ikut senang mendengarnya. Saya jadi perlu belajar juga nih liat-liat dari blog para pemenang termasuk blognya Mas Rudi ini.
Lebih senangnya lagi cerita tentang Qurban yang dilaksanakan di RPH menggunakan besek sebagai tempat dagingnya. jangan-jangan ada kerjasama bareng zerowaste indonesia ya, Mas? hihi
Ditunggu cerita tentang qurbannya. 🙂
LikeLike
Terima kasih, Mbak. Hanya mencatat fragmen-fragmen kecil biar tidak terlupakan. Untuk kurban kemarin kami belum ada kerja sama dengan pihak ketiga selain RPH, Mbak. Mungkin suatu hari ya. Insyaallah segera tayang di blog ini. 😀
LikeLiked by 1 person
Nunggu tulisan tentang kurban, bakalan seru nih. Moga biji okranya bisa tumbuh ya, enak tuh dibikin sayur.
LikeLiked by 2 people
Insyaallah segera ditayangkan. Sangat menarik loh kurban di RPH.
LikeLiked by 2 people