5 Ustaz yang Sering Saya Tonton di Youtube

Menuliskan daftar ustaz yang sering ditonton di kanal Youtube bukanlah perkara mudah. Alih-alih mudah, blogpost ini malah bisa dianggap mendompleng popularitas daftar mubalig yang beritanya sempat viral begitu dirilis oleh Kemenag dua tahun silam. Pro dan kontra dalam hal apa pun sebenarnya lumrah, termasuk preferensi soal ustaz yang sesuai dengan hati.

Namun justru dari daftar kecil ini siapa tahu memancing usulan atau daftar ustaz lain yang bisa direkomendasikan oleh pembaca setia. Tak ada niat lain menurunkan tulisan ini selain untuk membagikan kebiasaan saya saat punya kuota berlebih. Tuh kan, mengaji sudah semakin gampang, bisa daring di mana saja dan kapan saja, tapi nyatanya saya menunggu paket data turah-turah baru mengaksesnya. Sungguh menyedihkan!

1 | Gus Baha

Salah satu mubalig muda yang sangat populer di antero Youtube adalah KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab dipanggil Gus Baha. Gus Baha memang fenomenal, bukan hanya karena tidak punya akses ke WhatsApp, tapi lantaran dikenal luas sebagai salah satu ulama tafsir yang pengetahuannya mendalam tentang Al Quran dan hadis.

Penampilannya yang santai dan antiformal dengan sarung dan songkok membuat Gus Baha disukai banyak kalangan. Dia tak sungkan menegur atau mengingatkan siapa pun yang bersalah dengan gaya khasnya. Yang paling menarik, Gus Baha tidak gampang menyalahkan pihak yang berselisih pandangan karena dilandasi dengan ilmu yang mumpuni. Kalaupun harus mengkritik, ya memang harus dikiritik pada bagian tertentu saja sebagai bagian keseimbangan, bukan didasari permusuhan atau ajang persaingan gengsi.

Di Youtube banyak sekali akun yang menampilkan kajiannya di Pesantren Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah tempatnya berdomisili. Tak ada yang benar-benar merekam Gus Baha saat mengaji di pesantren kecuali saat beliau memberi ceramah di UII atau diundang di acara lain. Kebanyakan akun menampilkan suara beliau dengan latar gambar berbeda-beda.

Sebagai santri andal yang pernah berguru langsung kepada KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen yang legendaris di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Rembang, tak heran jika Gus Baha tidak hanya hafal Quran tapi juga dalam ilmu tasawufnya. Satu hal yang wajib ditiru dari Gus Baha adalah semangat belajarnya yang tinggi, terbukti dari gairahnya membeli dan membaca aneka kitab dengan teliti.

2 | Buya Yahya

Beda Gus Baha beda lagi Buya Yahya. Bernama asli Yahya Zainul Ma’arif, ustaz muda kelahiran Blitar ini tampil sangat berwibawa dengan keilmuan yang mendalam. Beliau memimpin dan mengelola Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren bernama Al-Bahjah di Cirebon Jawa Barat. Selain pesantren, Al-Bahjah punya sekolah formal dan aneka bisnis mulai dari minimarket, TV, hingga penerbitan buku.

Kajian yang beliau ampu selalu ramai oleh jemaah yang kebanyakan berasal dari warga sekitar. Ciri khas pengajiannya ditunjukkan dengan sesi tanya jawab berbagai isu yang dihadapi masyarakat, mulai dari status anak lahir di luar nikah, perkreditan, hingga ubudiyah. Dia termasuk mubalig yang tegas tapi tidak gampang menghakimi. Berusaha menjaga aib tapi tetap merujuk pada nas yang valid.

Pendapatnya didasari dalil yang kuat sesuai pelajaran yang ia timba di Pesantren Darullughah Wadda’wah di Bangil Pasuruan, Jawa Timur. Setelah mengajar di almamaternya, Buya Yahya kemudian mengenyam pendidikan di Universitas Al-Ahgaff di Yaman.

Baca Buya Yahya jadi ingat Masjid terbesar di Cirebon, yakni Masjid At-Taqwa di dekat alun-alun. Inilah tempat Buya Yahya berdakwah setiap Senin yang jemaahnya selalu membludak. Saya pernah menyantap mi koclok sangat lezat di daerah Tanda Dalam di belakang masjid megah ini saat berkujung ke Cirebon dua tahun silam.   

3 | Habib Novel Alaydrus

Berikutnya ada Habib Novel Alaydrus atau yang lebih kondang disapa Habib Novel. Ustaz muda ini lahir dan besar di Solo. Beliau mendirikan dan mengelola Majelis Ar-Raudah di Solo juga dengan jemaah yang hadir dari berbagai daerah. Habib Novel memiliki keilmuan mendalam dan mampu membawakan dakwah dalam bahasa orang awam yang mudah dicerna lewat analogi yang gamblang.

Banyak cerita dan kisah penuh hikmah dituturkan Habib Novel dalam kajian rutin di Majelis Ar-Raudhah. Sebelum era Youtube, saya kali pertama mengenalnya lewat siaran radio di Bogor yang diputar dari kajiannya di Ar-Raudhah. Kisah seorang tukang tambal ban yang bisa berhaji sangat kuat terpatri hingga kini sampai pernah saya abadikan di blog ini karena sangat menginspirasi.

Pada sebuah tayangan video di Youtube Ar-Raudhah pernah juga beliau duduk bersama Ustaz Abdul Somad, Buya Yahya, dan para habib lain yang sangat mengesankan. Penuh pelajaran karena mereka bertukar ilmu dan pengalaman.

4 | Ustaz Adi Hidayat

Siapa yang tak kenal UAH atau Ustaz Adi Hidayat? Dai muda kelahiran Pendeglang Banten ini dikenal mumpuni pengetahuan agamanya, bukan hanya hafiz Quran tapi juga mumpuni dalam keilmuan fiqih dan hadis. Mubalig jebolan pesantren Garut dan universitas Libya ini pun menguasai tafsir hadis, termasuk ushul fiqih.

Yang paling diingat penonton Youtube atau jemaah dalam kajiannya adalah kemampuannya menguraikan ayat-ayat Al-Quran disertai lokasi surah dan ayat tersebut dengan menyebutkan barisnya. Sebagai sesama hafiz, UAH mengagumi Gus Baha dengan menyebutnya sebagai Manusia Quran seperti ia sampaikan dalam sebuah kesempatan di Rembang.

UAH bukan cuma ahli dalam ilmu agama, tapi juga ilmu sejarah, baik sejarah kenabian maupun sejarah nasional. Dari berbagai penampilan di video, jelas betul beliau ulama yang mencintai Indonesia, tepat seperti adanya bendera merah putih di meja tempat ia berdakwah pada gambar di atas.

5 | Ustaz Subhan Bawazier

Jika kuota masih tersisa, saya tak jarang juga mengikuti kajian Ustaz Subhan Bawazier di Youtube. Kali pertama mengenal beliau adalah di sebuah kajian iktikaf Ramadan di Masjid Taman Raya Yasmin, Bogor, tempat kami sekelurga pernah tinggal. Gayanya yang lepas, renyah, dan tidak mudah menghakimi kelompok lain yang berbeda pendapat tak ayal menarik perhatian para jemaah.

Sesekali beliau menyuguhkan materi dengan kocak tapi pesan tetap tersampaikan, bahkan cenderung nonjok. Sering kali paparannya menyentuh dan menggetaran hati. Begitulah yang pernah saya rasakan yang boleh jadi berbeda dengan kesan orang lain.

Akhirnya, kembali lagi kepada pribadi masing-masing. Ulama dan dai banyak sekali, selektiflah dalam memilih dan mengikuti. Jangan mudah menyalahkan atau menghakimi pilihan orang lain hanya lantaran tidak sama dengan preferensi atau persepsi kita.

Apakah BBC-Mania punya kanal lain yang suka ditonton untuk mendapatkan ilmu agama? Ada tidak yang sama dengan daftar di atas?

10 Comments

  1. Dari beberapa ustaz yang biasa mas tonton di atas. Saya baru pernah tonton ustaz Adi Hidayat. Karena beliau sering membahas tema parenting. Memang kelihatan beliau mumpuni sebab selalu didasari rujukan kitab dan kebiasaan Nabi.

    Dasarnya, saya suka kajian yang mendalam, ada dasar keilmuannya supaya bisa sekalian mendalami ilmunya. Ngga cuma pesan atau himbauan tanpa dasar atas opini pribadi atau opini kalangan tertentu saja.

    Kalo di Youtube, saya juga beberapa kali menonton ustaz Oemar Mita dan Abdul Somad

    Liked by 1 person

    1. Iya, Mbak Fani. UAH sangat menarik kajiannya karena ilmunya luas dan tetap santun. Serasa lengkap ya mengikuti kajiannya? Kalau Ust. Oemar Mita belum pernah kutonton sedangkan UAS ya sering juga sih karena ya bagus, Malah pernah ke Masjid Namira di Lamongan sini.

      Like

  2. Kalo favorit aku ustadz Adi Hidayat dong ceramahnya adem dan keliatan bgt beliau cerdas. Oya tambah 1 lagi kalo versi aku yg ga kalah keren tu ustadz hanan attaki

    Like

    1. Iya, UAH luas ilmunya, kadang ada lucunya juga walaupun ga ekstrem. Gw banget itu, sampe di NBC aku sering dipanggil Ustaz HA KW karena sering pakai kupluk beanie, hehe. 😀

      Like

Tinggalkan jejak