Tanpa disadari bertahan di rumah selama pandemi telah menciptakan perilaku hidup sedentary. Membatasi interaksi di luar rumah kadang malah mendorong kita untuk banyak duduk dan sedikit berolahraga. Kurangnya gerak fisik biasanya lantaran pekerjaan yang menuntut kita bekerja di depan laptop sepanjang hari. Jika terus dilakukan tanpa kendali, bisa-bisa terasa ngilu pada tulang ekor, maka jangan sampai teledor.

Perlu dipahami bahwa setiap kali bergerak, kita ditopang oleh tiga komponen utama, yakni tulang, sendi, dan otot. Itulah sebabnya kesehatan ketiganya harus diperhatikan. Aktivitas sesederhana tertawa dan menangis pun melibatkan tulang dan otot, apalagi olahraga dan menari. Begitu juga dengan kebiasaan duduk berlama-lama yang sangat berbahaya bagi kesehatan tulang, sendi, dan otot di masa mendatang. Ekstremnya, sebagaimanya disebutkan dalam sebuah kajian, orang yang duduk lama punya risiko 147% lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke. Mengerikan bukan?
Kenapa tak boleh duduk terlalu lama?
Karena wabah telah melingkupi kita selama hampir satu tahun, wajib bagi kita untuk terus waspada dalam menjaga kesehatan jiwa dan raga. Mengingat karakter virus yang terus bermutasi, maka kita mesti berhati-hati dalam asupan makanan, lawan bicara, dan menjaga beban pikiran. Selain menghindari stres, sekali lagi kebiasaan duduk terlalu lama harus dihindari karena berpotensi membawa dampak negatif berikut ini.
- Kebiasaan duduk lama akan melemahkan otot dan sendi akibat hipokinesia alias kurang bergerak. Bila diteruskan, atrofi otot bisa mengancam yang berujung pada meningkatnya risiko cedera yang tidak kita kehendaki.
- Kebiasaan duduk terlalu lama juga bisa memicu terjadinya ngilu pada tulang ekor. Kalau sudah asyik bekerja seharian, otot punggung dan pinggul bisa sangat terbebani akibat diforsir bekerja secara masif tanpa memedulikan rasa pegal yang muncul. Lama-lama nyeri kronis pun tercipta karena sindrom awal diabaikan.
- Kebiasaan duduk dalam waktu yang lama tanpa jeda dapat menimbulkan tekanan berlebihan pada tulang belakang, otot punggung, dan leher; akibatnya, risiko sakit punggung dan kesehatan tulang tak bisa terhindarkan.
- Duduk terlalu lama bisa pula menyebabkan melambatnya metabolisme tubuh; situs WebMD menyebutkan bahwa kinerja tubuh dalam mengatur tekanan darah, kadar gula darah, dan memproses lemak akan sangat terpengaruh oleh kebiasaan buruk duduk berlama-lama. Bukan hanya penyakit jantung dan hipertensi yang mengancam, tapi diabetes dan stroke pun mengintai.
- Pernah dengar Deep Vein Thrombosis (DVT)? DVT adalah kondisi menggumpalnya darah yang terbentuk di kaki akibat duduk terlalu lama; namun jangan disepelekan sebab kondisi ekstrem akhirnya bisa menyerang paru-paru. Kalau sudah terjadi pembengkakan di kaki karena pola hidup sedentary, harap waspadai.

Cara mengatasi nyeri pada tulang ekor
Melihat risiko yang bisa ditimbulkan oleh kurangnya gerak dan duduk terlalu lama, kita tentu penasaran tentang cara mengatasi problem jika terasa ngilu pada tulang ekor. Pemahaman yang benar tentang penyebab dan karakter sindrom akan membuat penanganan mudah, bahkan jika mungkin menghindarinya sebelum hal negatif itu terjadi.
1 | Buat jeda
Selingi aktivitas duduk saat bekerja dengan jeda sejenak. Bisa dengan berdiri, segaja berjalan keliling rumah atau ke taman, atau bahkan gerakan relaksasi yang mudah. Buat misalnya setiap 30 menit untuk mengambil rehat sejenak agar otot beristirahat.
2 | Variasikan posisi duduk
Hindari berada dalam satu posisi duduk saja, apalagi dalam waktu yang lama. Ciptakan variasi posisi duduk setiap 15 atau 30 menit guna memberi fleksibilitas otot dan sendi. Sesekali angkat kaki atau gerakkan kaki di atas lantai di bawah meja kerja. Ambil posisi senyaman mungkin yang tidak mengganggu konsentrasi.
3 | Tatap muka langsung
Jika memungkinkan, coba jumpai teman atau rekan kerja untuk membahas proyek tertentu. Namun jika tak bisa karena kondisi sedang wabah, kita bisa meneleponnya sambil berjalan keliling rumah. Intinya, harus ada olah fisik sehingga tulang belakang terjaga dengan baik.
4 | Lakukan hobi
Hobi memasak atau bersepeda? Coba tekuni kembali di sela waktu bekerja agar tak monoton. Aktivitas positif yang bikin kita bergerak akan produktif untuk membantu merawat kesehatan otot dan tulang. Jogging, berenang, bela diri, bahkan olahraga dengan fokus tinggi seperti memanah bisa kita pilih untuk mengisi waktu.

5 | Jaga asupan gizi
Menjaga asupan makanan sangat krusial untuk bertahan di dunia serbadigital. Hindari gaya hidup sedentary alias terlalu banyak duduk, dan sebaliknya perbaiki pola makan guna menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot. Pastikan asupan gizi terpenuhi secara seimbang. Bila perlu, kosultasikan dengan pakar gizi atau dokter yang relevan.
Untuk mendongkrak vitalitas dan kesehatan tulang, lengkapi kebutuhan nutrisi sehari-hari dengan 2 gelas susu Anlene GoldPlus. Susu berkalsium tinggi ini juga mengandung kolagen + vitamin C dan protein yang sangat baik untuk mewujudkan kesehatan tulang, sendi, dan otot dalam berbagai aktivitas yang kita jalani.
6 | Kendalikan stres
Kesehatan pikiran tak kalah penting dibanding kesehatan badan. Imbangi kesehatan tulang dengan mengendalikan stres akibat pekerjaan atau tekanan sosial. Seringlah berkumpul dengan keluarga dan nikmatilah quality time dengan mengerjakan kegiatan asyik bersama-sama. Baca buku dari penulis favorit yang mencerahkan pikiran dan membesarkan hati. Buat manajemen waktu yang rapi dan tepati agar tidak overwhelmed.
Intinya, usahakanlah untuk terus aktif bergerak. Demi menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot, rutinkan bergerak secara aktif dalam berbagai tujuan. Sibukkan diri agar tulang dan otot-otot di sekitar sendi terus bergerak sehingga membentuk jaringan otot yang solid, tidak kaku, dan tetap berfungsi dengan baik. Sayangilah otot dan sendi untuk menghindari risiko nyeri pada tulang ekor. Dan tentu saja jangan lupa meminta kekuatan pada Tuhan agar setiap aktivitas dimudahkan dan tujuan tercapai sesuai harapan.
Ya Allah, saya memang berdoa sama Allah minta dikasih cara supaya sakit di tulang ekor nggak kumat-kumatan, Mas. Sungguh, mengganggu sekali rasanya, pengen nangis. Mungkin karena duduk berjam-jam, dan saya akui kurang asupan vitamin C. Makasih Mas Rudi untuk sarannya.
LikeLike
Semoga cepat pulih ya, Ris. Enggak kambuh lagi. Coba kurangi duduk berlama-lama, apalagi begadang di malam hari. Pikiran juga ikut menentukan sih. Salam buat Mas Yanto! Semoga sehat selau….
LikeLike
wah, bener ini pak. saya kalo naik motor, mesti tiap 2-3 jam kudu istirahat minimal berdiri lah, terus minum air putih banyak banyak. pegel itu pantat duduk di jok motor terus…hehehe
LikeLike