SEJAK PINDAH RUMAH, salah satu kebiasaan baru kami adalah mengunjungi perpustakaan umum di kota kami. Sewaktu tinggal di Bogor sebenarnya kami beberapa kali berkunjung ke perpustakaan daerah di Jl. Pemuda, tak jauh dari pabrik ban Good Year.
Bukan sok suka baca, tapi datang ke ‘rumah buku’ publik semacam itu nyatanya memang jadi wisata yang murah dan berfaedah bagi kami sekeluarga. Aktivitas ini makin menggairahkan begitu kami tinggal di kota yang hawanya cukup panas.
Sesuai slogan Perpustakaan Nasional yaitu perpuseru, berikut ini lima alasan mengapa mengunjungi perpustakaan umum selalu seru, terutama bagi anak-anak.
1. Kesejukan menanti
Ini kesejukan dalam pengertian sesungguhnya. Sebagian BBC Mania mungkin tidak asing bahwa cuaca di Lamongan lumayan panas. Meskipun tempat tinggal kami terpisah puluhan kilometer dari pantai, namun udara panas hampir setiap waktu menyergap.
Tak heran bila hujan amat sangat kami rindukan. Bahkan selepas mandi pun badan segera dilanda kegerahan sehingga kipas harus dinyalakan. Dengan sejumlah pertimbangan, kami memang memutuskan untuk tidak memasang AC. So, pergi ke perpustakaan umum bisa sedikit membebaskan diri dari kegerahan berkat pendingin udara di dalam ruangan perpustakaan.
2. Kaya koleksi
Bukan rahasia lagi perpustakaan sekelas kabupaten tentu menghimpun koleksi yang cukup lengkap. Saya akui perpustakaan kami memang bukan yang terlengkap, namun jelas cukup untuk memfasilitasi keterbatasan judul buku di rumah kami.
Tak hanya anak-anak yang gemar memilih buku untuk dibawa pulang, saya dan istri pun sering berebut menentukan judul buku untuk dipinjam. Harap maklum, baru Rumi dan istri yang terdaftar sebagai anggota, sedangkan saya belum mengurus prosedur pendaftaran.
Dua kartu anggota mendapat jatah empat judul untuk dipinjam selama dua minggu. Namun bukan perkara mudah pilih judul yang disepakati. Ribuan judul dengan beragam genre selalu menanti untuk kami jelajahi walaupun memang buku-bukunya tidak selalu terbitan terbaru.
3. Jelajah dunia tak bertepi
Lewat Internet, dunia seolah tak berbatas. Bermodal paket data atau biaya berlangganan, plus klik sana dan klik sini, kita bisa menjelajahi sudut dunia mana pun tanpa meninggalkan tempat domisili. Semua informasi tersaji sesuai yang kita cari.
Berselancar di dunia maya semakin seru karena jaringan Internetnya tersedia secara cuma-cuma alias gratis hehe. Ya, di perpustakaan daerah Lamongan memang terdapat beberapa unit komputer yang telah terkoneksi ke jaringan jagad jembar alias Internet. Lima komputer itu boleh dimanfaatkan oleh siapa saja untuk kepentingan yang positif.
Setiap dua minggu sekali kami hampir selalu ke sana untuk mengembalikan buku dan meminjam judul yang baru. Sungguh senang bila ada unit komputer yang kosong. Seperti minggu lalu saat saya menemani anak-anak bermain lalu ada tugas mengedit sepotong tulisan yang bisa saya akses dari Google Drive lalu mengirimkannya kembali lewat email.
Bila ingin bermain Internet lewat ponsel pintar, kita bisa memanfaatkan free wifi tanpa password. Sayang sekali koneksinya tidak sebagus jaringan di komputer. Sedangkan jaringan seluler langganan ternyata memberikan di perpustakaan ini. Alih-alih dapat 4G, hanya 3G yang muncul. Idealnya sih ki bawa modem mifi yang bisa menangkap dan menyebarkan koneksi LTE ke smartphone kami.
4. Beragam aksi
Anak-anak selalu punya cara untuk bergembira. Bahkan di perpustakaan pun mereka tak habis semangat. Selain membaca, kami biasanya main cerdas cermat atau tebak-tebakan hingga belajar bahasa Inggris. Opsi lain, kami bebas menelusuri dunia maya dengan bantuan Google untuk mencari materi yang tidak mereka pahami.
Pokoknya beragam aksi bisa kami lakukan di sini. Bahkan sesimpel main tarik diri di atas lantai yang licin. Saat beranjak masuk menuju meja resrpsionis, Rumi dan Bumi biasanya refleks meminta ditarik dengan mengambil posisi duduk. Surrrr… Mereka pun meluncur sambil terbahak! Untuk yang terakhir ini rasanya kurang cocok dilakukan terlalu sering.
5. Sumber inspirasi
Sebagai konsekuensi banyaknya koleksi buku, kami jadi punya beragam referensi untuk dipilih. Anak-anak tak jarang dapat ilmu atau ide untuk melakukan sesuatu dari buku. Entah bentuk origami, kosa kata baru, atau cerita yang baru mereka ketahui. Itu bagi anak-anak.
Kami tentu kebagian manfaat. Inspirasi memang bisa ditimba dari buku-buku yang kami pinjam. Bentuknya macam-macam. Mungkin ide untuk menulis buku, jawaban atas sebuah pertanyaan atau keraguan, atau bahkan kisah yang sangat menguatkan. Selain itu, kami juga menyerap kesejukan baik dari atmosfer literasi maupun demi kedamaian hati.
Ke perpustakaan memang terbukti seru. Bagaimana dengan BBC Mania? Punya cerita seputar buku atau perpustakaan?
Aku belum pernah ke perpustakaan umum, dulu cuma ke perpustakan sekolah atau kampus aja.
LikeLike
Jember tentunya punya perpustakaan yang lebih keren. Atau mungkin malah boleh masuk ke perpustakaan milik Unej.
LikeLike
wah bagus ay memperkenalkan anak dg perpustakaan, dulu lagi anakku masih kecil suka aku ajak ke perpus tp cuma sekali krn perpusdanya kayak rumah hantu dan koleksi bukunya sedikit, anak lebih suka diajak ke gramedia
LikeLike
Alhamdulillah koleksi di perpustakaan daerah kami lumayan, Mbak. Karena ke toko buku kayak Gramedia lumayan jauh.
LikeLike
belum pernah euy ajakin anakku ke perpus baru ke tobuk aja dy ga susah pulangnya kang hahahaha
LikeLike
Karea toko buku yang komplet masih jarang di kota kami, jadilah mesti rajin ke perpustakaan. Lumayan, murah meriah hehe.
LikeLike
Aku juga punya anggota perpustakaan, tapi sebulan ini absen minjam karena kesibukan.
LikeLike