Permainan masa kecil dahulu betul-betul mengesankan dan meninggalkan kenangan mendalam. Sungguh gembira tak terkira ketika ISB menantang bloger untuk menuturkan jenis-jenis permainan yang pernah kami tekuni sewaktu kanak-kanak. Butuh waktu cukup lama untuk mengingat dan mengulik memori tentang nama dan aturan bermain permainan tersebut.
Dengan mengingat saja sudah begitu menyenangkan, apalagi proses menuliskannya tentu sangat menenangkan. Saat menulis poin demi poin, sekilas terbayanglah jerit dan pekik anak-anak yang menciptakan kemeriahan pada waktu siang atau sore hari. Saya berhasil menemukan 15 permainan yang terdiri dari 14 jenis permainan tradisional dan 1 permainan asing. Saya sengaja mempertahankan nama asli setiap permainan di kampung halaman selain sebagai pembangkit memori juga untuk memancing BBC Mania agar membandingkan namanya dengan memori yang mereka simpan.
Nama-nama permainan di Jawa Timur kebanyakan menggunakan akhiran –an untuk menunjukkan bahwa permainan itu memang dikerjakan. Semacam ajakan kepada anak-anak atau teman-teman lain untuk bergerak aktif melalui penamaan dari kata benda menjadi kata kerja. Selamat menikmati.
1. Boian
Permainan ini sangat sederhana. Alat yang digunakan hanya berupa sebuah bola (biasanya berukuran kecil seperti bola kasti atau bola tenis) dan beberapa lempengan batu atau pecahan genting. Jumlah peserta tidak dibatasi, minimal terdapat seorang yang jaga dan beberapa lainnya bermain. Entah dari mana nama boi diadopsi, yang jelas permainannya selalu menarik karena melibatkan aktivitas fisik yang khas bagi anak kekunoan macam saya hehe.
Jika sudah ditemukan seorang yang berjaga, maka pemain lain akan menyusun lempengan batu pipih atau pecahan genting hingga membentuk menara kecil. Satu per satu pemain akan berusaha menghancurkan menara tersebut, entah dengan menggelindingkan atau melemparkan bola ke arah bangunan menara. Jika menara bisa diruntuhkan entah oleh pemain keberapa, maka mereka akan bergegas meninggalkan arena karena penjaga mulai mengejar.
Para pemain harus menghindar dari tangkapan si penjaga kalau tak mau menjadi penjaga berikutnya. Sementara penjaga dan pemain berkejaran, pemain lain bergerak mendekati menara runtuh dan berusaha menyusunnya kembali. Mereka harus waspada kalau-kalau penjaga tiba-tiba datang dan menyergap. Ketika menara sudah utuh, pemain pun berteriak, “Boiiii!” yang menandakan bahwa pengejaran harus dihentikan dan penjaga harus lunglai sebab harus mengejar pada permainan berikutnya.
Sederhana tapi bikin ngos-ngosan juga tertantang oleh waswas akan tertangkap saat hendak menata menara. Asyiik!!!
2. Obakan
Pembaca umum mungkin mengenalnya dengan nama engklek. Tapi kami menyebutnya obakan. Disebut obakan karena permainannya melibatkan obak atau gaco berupa sekeping pecahan genting yang diandalkan selama bermain. Berbeda dengan boian, obakan dimainkan secara bertahap.
Jumlah pemain seingat saya tidak dibatasi. Ini termasuk kategori permainan pribadi karena tak ada sistem pengelompokan. Pemenang adalah pemain yang bisa menuntaskan semua tahap dengan tepat dan cepat. Adapun cara bermainnya adalahsebagai berikut.

Area bermain biasanya halaman rumah atau lapangan yang luas tanahnya cukup untuk digambari 6 kotak sama sisi yang disusun paralel 3 di kanan dan 3 di kiri. Di bagian bawah tepat di tengah-tengah terdapat kotak lain yang akan menjadi tempat menaruh obak. Ada lima tahap yang harus dilalui oleh setiap pemain yang ingin menang.
Tahap pertama, pemain melemparkan obak ke dalam tempat obak lalu melompat ke kotak 1 dengan satu kaki saja. Dengan kata lain, ia harus melewati setiap kotak melawan arah jarum jam dengan melompat menggunakan satu kaki sementara kaki lain diangkat. Jadi keseimbangan jelas sangat primer dalam permainan ini. Setelah berhasil melompati kotak 1 ,2, 3, pemain pun memasuki kotak keempat dengan menjejakkan kedua kakinya di sana. Di kotak ini dia tak perlu mengangkat satu kaki. Kami menyebutnya dengan gerakan “bregg” yang meniru bunyi hentakan dua kaki di tanah.
Setelah itu dia melompat kembali melewati kotak 5 dan 6 dengan tumpuan satu kaki. Pada saat masih di kotak 6, ia harus bertahan sejenak untuk meraih obak yang sudah ia lemparkan sebelumnya. Lalu ia melompat ke luar arena.
Tahap kedua, ia melemparkan obak ke kotak 1 lalu menyusul obak dengan lompatan satu kaki. Kali ini tantangan sedikit meningkat. Obak harus digeser menuju kotak demi kotak hingga keluar dari kotak 6. Pergeseran itu harus dilakukan melalui gerakan kaki yang menjadi tumpuan. Biasanya dilakukan dengan mendorong obak menggunakan ujung jemari kaki agar bisa berpindah ke kotak berikutnya. Pergeseran obak harus cermat, jangan sampai tanggung yang artinya ia berada di atas garis pembatas antarkotak tetapi belum berpindah seluruhnya ke kotak berikutnya.
Tiba di kotak 4, pemain sekali lagi boleh melakukan bregg!!! Ia mengambil obak dan melemparnya ke kotak 5 lalu menggesernya dengan kaki seperti langkah sebelumnya hingga ia sukses melewati kotak 6. Hati-hati, jaga kesimbangan.
Tahap ketiga, ia meletakkan obak di punggung telapak tangan dengan cara membaliknya dari telapak tangan. Mirip saat kita membalik telur mata sapi. Dari telapak tangan obak kita hempaskan ke udara sejenak agar kita punya kesempatan membalik tangan lalu menangkap obak itu dengan punggung tangan. Jangan anggap enteng, hehe. Ketika berhasil memosisikan obak di punggung tangan, kita lalu melompati kotak demi kotak dengan bertumpu pada satu kaki. Mirip tahap pertama, hanya saja kali ini kita lebih berhati-hati karena sedang membawa ‘beban’ berupa obak di punggung tangan yang tak boleh jatuh. Di kotak 4 kita tetap boleh melakukan bregg.
Sesampai di kotak 6, kita mesti bertahan sejenak untuk melemparkan obak ke dalam kotaknya. Ada satu tantangan, yakni kita harus memejamkan mata saat melemparkan obak tersebut. Kelihatan mudah tapi tak bisa diremehkan. Setelah obak berhasil masuk kotaknya, pemain melompat ke luar.
Tahap keempat, tantangan bermain semakin menguji ketangkasan. Kali ini kita harus melewati enam kotak dalam keadaan mata tertutup alias terpejam. Hanya saja pemain diberi kemudahan karena tak perlu lagi melompat-lompat dengan bertumpu pada satu kaki. Ia boleh melangkah layaknya orang berjalan, namun dalam keadaan terpejam. Seperti biasa, kita boleh bregg di kotak 4 dan membuka mata lebar-lebar.
Tujuannya adalah untuk memantau di manakah posisi obak kita nun di kotak sana. Pemain lalu melangkah ke kotak 5 dan 6 tetap dalam kondisi mata tertutup. Saat di kotak 6, kita harus bertumpu pada satu kaki dan berbalik arah membelakangi tempat obak. Jadi proses mengambil obak dilakukan sambil terpejam, membelakangi arah, plus harus jaga kesimbangan saat jongkok dengan satu kaki. Selamat meraba-raba!
Tahap terakhir, ini saatnya membuat rumah. Hah, bikin rumah? Yup, ini memang bagian paling menyenangkan. Setelah menaklukkan empat tahap sebelumnya, pemain diperbolehkan memilih rumah dari kelima kotak yang tersedia. Hanya lima karena kotak 4 tak boleh dimiliki. Fasilitas publik, hehe….
Cara pembuatan rumah pun gampang banget. Tak perlu ke bank, notaris, atau beli bata dan sewa tukang. Pemain cukup berdiri di tengah-tengah membelakangi semua kotak dan mengira-ngira ke mana obak akan diluncurkan menuju rumah baru. Setelah membalik obak dari telapak menuju punggung tangan, ia langsung melemparkan obaknya ke arah rumah yang ia incar. Jika obak berada di tengah-tengah salah satu dari lima kotak tersebut, maka kotak itu berhak ia tandai.
Biasanya ditandai dengan simbol X dan sebagainya. Memiliki rumah adalah kemenangan dalam permainan ini. Keuntungannya, pemilik bisa bregg di situ tanpaa bertumpu satu kaki. Kabar buruknya, pemain lain tak boleh melewati kotak tersebut alias harus melompatinya menuju kotak selanjutnya. Wah, baru cerita begini pun sudah kangen ingin memainkannya kembali.
Baru dua permainan ternyata sudah seribuan kata lebih. Sudah malam dan mungkin perlu cari obak nih besok, sambil saya susun 13 permainan berikutnya? Tak sabar mnceritakan aneka permainan lainnya. Adakah permainan yang bikin BBC Mania gembira semasa kecil dahulu? Ceritakan dong.
nama permainannya aneh, mas, tapi di mana-mana permainan anak-anak mirip. jadi rada ngerti saya 🙂
LikeLike
Betul, Mas. Beda nama tapi mirip cara mainnya.
LikeLike