Beberapa Manfaat Menulis Blogpost Organik

Manfaat menulis blogpost organik sering saya rasakan sendiri. Manfaatnya beragam, tak cuma satu saja. Menulis blogpost organik juga terbilang mudah, tanpa prosses yang rumit atau menyulitkan. Masalahnya bukan soal penulisan, tapi tekad dan niat bloger yang bersangkutan. Tema-teman organik tersebar luas di mana saja, nyaris tak terbatas. Tayangan di televisi, video di Youtube atau IGTV, status di medsos, dan bahkan obrolan singkat dengan teman bisa diolah menjadi blogpost organik.

Pengalaman membuktikan bahwa manfaat blogpost organik sering kali malah sangat unik dan bisa menambah pertemanan baru di dunia maya. Pesan-pesan lewat email atau jalur pribadi lain tentang blogpost organik menjadi kegembiraan tersendiri, yang mungkin sulit diukur dengan uang. Itu juga rezeki tak ternilai.

Manfaat blogpost organik

1 | Pereda stres

Menulis hal-hal remeh bisa melampiaskan tekanan batin atau beban emosi sehingga stres bisa kita kurangi. Menuangkan unek-unek dalam bentuk tulisan akan meringankan beban ketimbang kita diamkan dalam pikiran. Termasuk saat dibenci atau digunjingkan orang, kenapa tidak ditulis saja sebagai blogpost organik?

2 | Peluang mendapat solusi

Menceritakan hal-hal bersifat pribadi, tentunya yang bukan mengumbar aib, bukan hanya membuat diri kita rileks. Dengan membagikan kisah atau pengalaman yang terbilang sepele, kita bisa bertukar pendapat dengan orang lain. Apalagi jika kita menghadapi masalah pelik atau dilematis yang mesti dipecahkan. Nah, kita bisa mendapatkan solusi dari pembaca yang mungkin tidak kita sangka.

3 | Mengasah keterampilan menulis

Sudah jelas manfaat menulis blogpost organik adalah kesempatan untuk terus mengasah keterampilan menulis. Tak perlu diperdebatkan bahwa dengan praktik setiap hari dan sesering mungkin maka kemampuan menulis kita akan kian terasah, makin solid dan luwes dalam mengolah kata-kata. Makin memikat dalam bercerita. Lama-lama bisa ikut lomba yang banyak juga manfaatnya.

4 | Jeda sponsored post

Bayangkan tiba-tiba sebuah email menawarkan kerja sama menulis untuk kita unggah di blog pribadi. Ada yang berbentuk content placement atau sponsored post yang menuntut kita menulis sendiri. Apa pun jenisnya, tulisan berbayar (paid post) mesti diselingi dengan sejumlah blogpost organik agar Google tidak memandang aneh blog kita.

Pembaca pun tak akan terganggu dengan sponsored post itu sebab jumlahnya tak melampaui blogpost organik. Jangan sampai blog yang mestinya jadi jurnal pribadi malah seperti etalase toko yang lebih banyak memajang barang orang ketimbang pengalaman pribadi.

5 | Menjaga kredibilitas blog

Mengaku bloger ya tentu saja tugas utamanya adalah menulis di blog. Betapa pun menggiurkannya tawaran sponsored post, jangan lupa substansi dan niat saat awal membangun blog yakni berbagi pengalaman dan kisah-kisah personal entah penting atau tidak. Kadang yang menurut kita biasa malah dianggap orang luar biasa. Jagalah kredibilitas blog dengan rutin menuiskan hal-hal lain nonsponsor. Itulah kesejatian kita sebagai narablog.

6 | Portofolio pribadi

Blogpost organik atau blogpost yang tak berbayar bisa kita manfaatkan untuk showcase karya atau kemampuan. Produk atau jasa yang kita miliki bisa kita tawarkan lewat blogpost organik yang ciamik. Yang tak kalah penting, kebanyakan blogpost sangat mencerminkan diri kita.

Pernah saya dengar dari seorang manajer HRD bahwa ia tertarik untuk membaca blog pelamar sebagai bagian dari proses penilaian dengan cara mengukur kematangan dirinya. Asyik kan punya blog berpotensi diterima kerja? Bisa juga sebaliknya, jadi berhati-hatilah.

7 | Lebih menarik pembaca

Blogpost organik cenderung lebih menarik dan memikat perhatian pembaca untuk menelusurinya. Ketimbang paid post, blogpost organik biasanya lebih enak dibaca karena tak ada beban pesan sponsor untuk disampaikan.

Akhirnya komentar berdatangan bahkan tanpa diminta. Begitulah yang pernah saya alami. Bahkan kadang muncul pembaca baru berkat blogpost organik saat postingan itu kita bagikan di media sosial.

Dengan mengetahui manfaat menulis blogpost organik, jangan sampai kita ogah-ogahan ngeblog aktif dengan cara mengunggah pengalaman atau kisah receh ke blog kita tercinta. Kembalikan blog ke khittah-nya dengan tetap memperbarui blog lewat konten-konten organik dan orisinal. Siapa tahu nanti bertekad jadi full-time blogger, oke?

7 Comments

  1. tulisan saya hampir 90 persen lebih organik malah jarang banget dapat sponsored post (maklum blogger kurang laku mas hihi)

    tapi nulis organik itu memang bener pereda stress
    rasanya bisa lepas cerita apa saja yang disuka
    dan jadi terapi biar ga cepet pelupa
    untungnya gabung komunitas yang tiap bulan ada OPOP
    jadi engga kehabisan ide buat nulis organik karena temanya udah ada

    Like

    1. Tulisan organik sangat menarik untuk diikuti, Mas. Apalagi cerita keseharian orang per orang kan berbeda-beda. Asyik banget itu ikut grup WAG buat ODOP jadi selalu ada tema dan bersemangat menggarap sebab banyak teman seperjuangan. Viva blogpost organik!

      Like

  2. Tulisan di blog NBC Lamongan dijamin organik semua, Kak, tanpa pengawet atau bahan kimia, hehe. Ya gimana lagi, namanya juga kegiatan sosial. Terima kasih sudah penah di-feature di blog ini.

    Liked by 1 person

Tinggalkan jejak