Indahnya Bahagia Bersama, JNE Makin Sayang Pelanggan

pameran buku

Ketika pandemi menyerang, nyaris semua orang kelimpungan mencari cuan. Tak terkecuali saya yang bekerja “serabutan” sejak pindah ke Lamongan. Apa saja yang bisa jadi duit, saya jabanin. Ya ngeblog, ya liputan di lapangan, ya ngedit, sampai layout buku dan jualan. Untuk kesibukan terakhir ini memang terbilang tak terencana. Karena buku-buku preloved sudah enggak muat di rak buku, akhirnya saya pajang di lokapasar (marketplace) agar dipinang pembeli.

Hasilnya di luar dugaan. Baik buku lama atau baru, ternyata laku. Ada saja pembeli yang menginginkan judul-judul yang saya unggah di lokapasar itu. Buku-buku yang saya jual sebagian berasal dari koleksi pribadi (kolpri) dan sebagian lain saya dapatkan lewat kulakan atau hadiah lomba. Jadilah makin semarak saya berjualan buku, dan kemudian saya lengkapi dengan sambal boranan, sambal khas kuliner Lamongan yang belum ada di kota lain—berbeda dengan soto yang sudah kondang di mana-mana.

Buku anak masih sangat potensial, baik lokal maupun berbahasa Inggris.

Tantangan berjualan, apalagi pemula seperti saya, adalah pilihan barang yang belum beragam. Maka saya bertekad untuk menambah koleksi judul buku dengan cara kulakan di pasar buku bekas secara offline. Memang konsekuensinya adalah modal yang cukup besar karena harus beli dalam jumlah banyak tanpa jaminan akan laku.

Tiga langkah agar pelanggan bahagia

Namun saya percaya rezeki sudah diatur Tuhan. Kewajiban saya cuma berikhtiar. Setidaknya ada tiga effort yang saya lakukan untuk mendongkrak penjualan dan mendekatkan citra toko yang saya kelola ke hati pelanggan. Pertama, jujur tentang kondisi barang yang saya jual. Saya selalu mengirimkan foto dan menjelaskan keadaan produk dengan deskripsi sejelas-jelasnya. Keterbukaan ini penting agar tidak ada kesan curang dan pelanggan kapok membeli.

Kedua, saya berikan bonus untuk pembeli yang bertransaksi cukup besar. Bonus bisa berupa buku atau pembatas yang unik. Meskipun nilainya tak besar, sering kali pembeli mengapresiasi bonus ekstra ini yang dibuktikan dengan ucapan terima kasih melalui chat pribadi. Saya ingin Kedai Rumi, toko yang saya kelola, dikenal sebagai penjual yang menghargai dan menyayangi pelanggan, bukan sebatas memburu cuan.

Ketiga, saya berikan sentuhan personal dalam hal kemasan. Karena duo bocil suka menggambar, maka saya minta mereka membubuhkan gambar kurir dan kendaraan ekspedisi saat mengantar barang di sampul kemasan paket. Seperti pembungkus paket di atas. Tentunya tidak gratis ya, saya ganti lelah mereka dengan sekian rupiah sebagai penambah tabungan. Anak-anak senang, pembeli ikut gembira.

JNE bikin jualan tambah cuan

Yang bikin saya gembira sebagai seller, selain dapat untung, adalah dukungan jasa ekspedisi andal untuk melancarkan jualan baik transaksi yang dibuat di medsos seperti akun Instagram maupun lokapasar.

Sejak tinggal di Bogor sebelas tahun lalu, saya sudah menggunakan JNE sebagai kurir untuk mengantar pesanan wingko atau buku. Dulu pernah jualan buku, hanya berdasarkan pesanan dari teman dan belum memiliki toko online khusus seperti sekarang.

JNE terbukti paling tahu apa yang membuat konsumen bahagia. Bertepatan dengan Hari Pelanggan Nasional (HPN) kemarin, misalnya, JNE membuktikan komitmennya untuk mendukung kemajuan UKM dalam bentuk Promo diskon 20% untuk member JNE Loyalty Card (JLC), baik member baru atau lama. Periode 4-5 September 2022 kemarin sangat bermanfaat bagi pelaku usaha kecil dan menengah, terutama kiriman dari Jakarta tujuan ke Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cilegon.

Promo ini berlaku untuk maksimal berat 2 kg, jadi di atas 2 kg tarif kembali normal. Nah, yang membuat hati bahagia lagi adalah adanya promo menukar 100 poin JLC selama periode 4-10 September 2022 yang mengganjar kita sebagai pelanggan dengan paket ekslusif berupa produk dari Faber Castell. Hayo, siapa yang enggak mupeng?

Teman-teman yang belum jadi member JLC, buruan deh daftar. Bikinnya bisa online dan gratis kok, bakal banyak benefit dengan jadi member JLC. Buka saja website https://jlc.jne.co.id/ lalu lengkapi persyaratan yang ada. Akumulasi poin yang kita peroleh dari setiap transaksi pakai kartu JLC bisa ditukar dengan beraneka hadiah, dari voucher belanja hingga gadget keren.

Bukan cuma itu, masih ada program aktivasi yang digelar hari Rabu, 7 September 2022 dengan pembagian hadiah secara gratis untuk 25 pengunjung pertama. Mereka mendapatkan buku keren berjudul Bahagia Bersama yang ditulis Kang Maman. Saya sudah baca bukunya, percaya deh sangat inspiratif, menggambarkan kiprah dan rahasia sukses JNE sebagai jasa ekspedisi asli negeri yang fenomenal.

Buku Bahagia Bersama, mengupas rahasia sukses JNE

Bagi pengunjung yang datang ke sales counter di Cabang Utama, Medan, Bandung, Surabaya, Denpasar, Makassar, Pontianak, dan Yogyakarta, mereka juga akan dimanjakan dengan bunga dan merchandise eksklusif JNE, coba kurang apa lagi JNE dalam memuliakan konsumen di Hari Pelanggan Nasional (HPN)?

Bertepatan dengan HPN 2022, JNE terus membagikan kegembiraan berupa kuis dengan iming-iming hadiah produk khas dari @tioriabycaramia.official yang bisa diikuti di akun resmi JNE @jne_id. Selama tiga hari sejak 3-5 September 2022 para peserta giveaway yang ikut meramaikan dengan mengangkat tagar#JNEBahagiabersama #JNEDukungUMKM #JNEHariPelanggan dan #JNEXTioriaByCaramia berpeluang mendapatkan hadiah istimewa. Pokoknya bertabur hadiah.

Ini sesuai dengan tagline JNE yang sudah kondang, yakni Connecting Happiness. JNE ingin senantiasa memanjakan pelanggan sebagai mitra yang sama-sama bertumbuh. Jadi hubungan yang terbangun bukan sekadar industri dan konsumen dalam konteks untung-rugi, melainkan kemitraan yang dibangun dengan cinta kasih dan kepedulian.

“Loyalitas pelanggan adalah kunci untuk membangun bisnis yang berkelanjutan, maka bukan hanya tentang pengiriman paket, namun dalam berbagai aspek kehidupan. “Bahagia Bersama” adalah hasil yang dituju dari prinsip Berbagi, Memberi dan Menyantuni yang selama ini JNE jalankan,” demikian ujar Eri Palgunadi selaku VP Marketing JNE.

Mestinya seperti inilah pelaku usaha di Indonesia. Berusaha menggerakkan ekonomi agar bergairah, lebih-lebih pascapandemi yang penuh tantangan di semua lini. Sektor usaha seperti UKM dan UMKM bisa terus bergeliat lewat sinergi dengan ekspedisi seperti JNE, baik dalam bentuk promosi maupun pelatihan usaha sesuai kebutuhan.

Tinggalkan jejak