Rezeki dari Buku: Alat Elektronik dan Duit

REZEKI DARI buku? Tentu saja rezeki berasal dari Allah Yang Maha Kuasa. Namun, dalam ekspresi sehari-hari kita kerap menggunakan frasa ‘rezeki dari’ untuk menggambarkan cara memperoleh uang berkat usaha atau gulowentah sesuatu. Dengan begitu jelas bahwa buku dalam tulisan ini telah menjadi kran rezeki bagi keluarga kami.

Pada penghujung 2011 saya ikut lomba menulis resensi untuk buku berjudul Ttokpokki. Buku ini diterbitkan secara indie oleh penulis cilik yang sebenarnya sudah punya judul buku lain terbitan Mizan dalam seri KKPK.

Netbook HP

Info dari teman seputar lomba ini segera saya sambut dengan partisipasi. Bukunya berbahasa Inggris, maka ulasannya pun harus berbahasa Inggris. Waktu itu juga tak perlu menulis di blog, ulasan buku cukup dipublikasikan di blog pribadi penulis cilik itu.

Alhamdulillah saya beruntung, sebuah netbook HP keluaran terbaru berhasil saya gondol dan segera dikirimkan ke rumah oleh penyelenggara, yakni ibu penulis. Bungah luar biasa, benda elektronik pertama yang saya dapatkan dari lomba menulis.

Hattrick Windows Phone

Setelah gagal berkali-kali dalam lomba blog, pada pertengahan 2013 akhirnya pecah telur juga dari resensi buku berjudul Labirin Rasa. Ulasan buku fiksi terbitan Wahyu Media tersebut mengganjar saya dengan sebuah smartphone ber-OS Windows. Senang bukan kepalang.

Sebulan berselang, satu buah Windows Phone lain saya peroleh dari lomba menulis resensi. Hanya saja kali ini bukan buku yang diulas, melainkan trailer dalam bentuk video yang disiapkan penerbit untuk menyambut penerbitan novel tersebut. Sebagai salah satu strategi memenangkan hati juri/penerbit, saya sengaja memesan buku CineUs tersebut walau tak diwajibkan.

Desember tahun 2015 kabar gembira berikutnya datang. Saya mendapat Windows Phone ketiga sebagai hadiah lomba mengulas buku Passport to Happiness karya Ollie yang merupakan founder nulisbuku.com dan banyak bisnis rintisan lainnya.

Buku karya Ollie bertema travel story neran bikin happy meskipun bukunya entah terselip di mana sekarang. Dalam lomba blog ini saya bebas menulis tentang kunjungan ke sebuah kampung kopi di Semarang sambil mengupas bukunya secara leluasa.

Kamera digital dan uang tunai

Setahun berikutnya, tepatnya pada April 2016, blog yang sudah saya bakukan dengan domain belalangcerewet.com mengalirkan angin surga lagi. Sebuah ulasan buku bertema dunia tambang terbitan Pastel Books (Mizan Group) berhasil menarik sebuah kamera digital Canon, t-shirt, dan paket buku untuk dikirimkan ke rumah.

Tak lama setelah menetap di Lamongan, pada Januari 2017 saya ikut lomba menulis resensi untuk buku karya Cheriatna yang merupakan pemilik Cheria Wisata. Potensi wisata halal yang dipaparkan dalam buku ini memang gurih, segurih uang tunai sebesar Rp1.000.000 yang saya terima sebagai hadiah pengulas terbaik. Alhamdulillah buat mengepulkan asap dapur.

Rezeki lain dari buku saya dapatkan belum lama ini. Bank Indonesia Jatim mengadakan lomba menulis resensi untuk tiga judul yang ditawarkan. Ada buku bahasa Inggris bertema kebijakan perbankan, lalu Filosofi Teras yang masih diminati hingga kini, dan Kece Tanpa Kere yang bertema financial planning buat anak muda.

Setelah berjibaku menulis resensi buku ketiga dan mengirimkannya pada hari akhir tenggat, alhamdulillah kabar baik itu pun datang. Maksud hati tentu saja pengin menyabet hadiah pertama karena sedang banyak kebutuhan. Namun, posisi ketiga pun sungguh sangat saya syukuri mengingat beberapa fee pekerjaan belum dan bahkan tidak kunjung dicairkan.

Di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu saat ini, apalagi bagi freelancer seperti saya, rezeki sekecil apa pun sangat sangat berarti. Bahkan sekarang mungkin tak ada lagi dikotomi besar atau kecil, yang penting ADA saja sudah sangat disyukuri. Jangan sampai mengeluh apalagi mengutuk nasib.

Meminjam falsafah orang Jawa, “Kawula mung saderma, mobah mosik kersaning Hyang Sukmo.” Tugas saya sebagai manusia hanya berikhtiar, hasilnya terserah Gusti Allah. Kata orang Barat, “Man proposes, God disposes.” Rencana dan usaha sudah dilakukan, semoga Allah SWT berkenan memberikan hasil terbaik yang “memuaskan”.

Tidak hanya puas karena banyak atau cepatnya rezeki datang, tapi berusaha setiap waktu untuk ridha agar diridhai-Nya. Alangkah indahnya hidup yang raadhiyatan mardhiyyah. Bisa terus membaca buku dan memetik manfaat darinya dalam bentuk apa pun yang positif.

*Ditulis di Stasiun Pasar Turi saat menunggu kereta sore, 9 November 2022. Diselesaikan di rumah sehari setelahnya saat hujan menggempur tanah Lamongan.

Advertisement

14 Comments

  1. MashaAllah, rasanya indah betul ya Kak kalau mendapatkan hadiah dari tulisan-tulisan karya sendiri ini. Rasanya penuh dan tulisan seperti punya jalannya masing-masing. Kemudian kalau hadiahnya berbentuk barang elektronik jd berasa berharga dan bermakna sekali pastinya ya 😀

    Mengulas buku juga tak mudah, namun proses mencerna dan menuliskan ulasannya sebuah hal yang menyenangkan. Semoga terus sering menemui juara-juara dari tulisan-tulisan berikutnya!

    Like

  2. Wah wah luar biiasa sekali pencapaiannya. Aku iri banget jadinya. Kapan yaa aku menang seperti ini? Hmmm, namun sebelumnya, kapan ya aku enggak ketinggalan info lomba atau DL-nya? Hehehehe

    Like

  3. Jujur, aku paling lemah kalo soal ulas mengulas buku, wkwk.. Btw, selamat ya Mas, keren sekali semua capaiannya. Semoga bisa terus berkarya dan semakin berlimpah rezekinya, aamiin..

    Like

  4. keren banget kak.. ngeresensi bisa mendatangkan rezeki juga yaa ternyata. saya pun dulu suka bikin resensi, tapi ngga pernah saya tulis di blog. itu pas zaman sma ama kuliah sih biasanya dikirim ke surat kabar atau majalan ya

    Like

  5. MasyaAllah, kereeen Mas
    rerata juara pertamanya ya ini.
    menulis resensi buku itu kan harus benar-benar konsentrasi dan bisa bikin orang penasaran dan ingin membaca si buku tersebut ya.
    anyway itu triknya beli buku langsung walaupun tidak disyaratkan boleh juga nih 😀

    Like

  6. Keren, Maaaas. Aku belum pernah dapat hadiah netbook dari lomba nulis. Laptopku yang sekarang (dan sebelumnya) hasil jastipan dari gudang buku. Hihi… Masih ada persamaannya lah ya: rezeki dari buku. :))

    Like

  7. Wih keren banget bisa menang lomba dan mendapatkan hadiahnya. Semoga rejekinya bisa ketularan yaah hhi, udah ikut berbagai jenis lomba yang diadakan tapi belum berhasil mejadi salah satu juaranya huhuh.. Semngat terus, setiap usaha pasti ada hasilnya walaupun belum sekarang dikasihnya 😀

    Like

  8. Keren kak prosesnya sampai pada ke tahap yang sekarang ya. Ternyata sumber rezeki bisa datang dari mana saja bahkan dari hal yang tidak disangka-sangka. Kata suamiku begitu hehehe

    Like

Tinggalkan jejak

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s