Selama pandemi berlangsung, kebaikan rupanya masih terukir di banyak tempat, salah satunya di New York kota maju di Amerika Serikat. Dialah Hamza yang mengelola bisnis keluarga yang bergerak di bidang makanan. Restoran bernama Taheni Mediterranean Grill (TMG) membagikan 1.000 paket makanan gratis untuk warga New York tanpa memandang suku atau agama penerima.
Kebaikan hati Hamza akhirnya diabadikan oleh NowheremenTV yang dikelola oleh dua pemuda kreatif di sana, Alex dan Brian. Tayangan video singkat berisi aktivitas TMG yang membagikan 1.000 makanan gratis setiap hari selama Ramadan itu menuai dukungan banyak orang. Efeknya, sejumlah orang pun kemudian mengontak mereka dengan niat menyumbang gerakan positif tersebut. Terkumpul ribuan dolar untuk dibagikan lagi kepada publik dalam bentuk makanan matang.
Berbagi walau bisnis merugi
Yang menarik, bisnis keluarga yang dijalankan oleh Hamza ini juga tengah diterpa ujian berupa penurunan penjualan hingga 90%. Kendati demikian, ayahnya berpesan, “Saatnya memberi buat masyarakat,” yang lantas direspons Hamza dengan pembagian makanan secara cuma-cuma. Meskipun ada cabang TMG yang harus ditutup akibat wabah corona, nyatanya itu tak menghalangi keluarga besar Hamza untuk meringankan beban orang yang membutuhkan, terutama para tunawisma.
Kisah inspiratif Hamza dan keluarganya pun dilirik New York Post yang menyebut mereka sebagai Hero of the Day di surat kabar tersebut. Mereka memang layak didapuk sebagai pahlawan karena membantu orang-orang pada saat serbasusah. Awalnya Hamza dan TMG hanya menyiapkan 100 paket makanan per hari untuk dikirim ke rumah sakit dan kantor polisi. Karena banyak pihak yang meminta pertolongan, akhirnya TMG menaikkan sajian hingga 1.000 paket per hari.

Sebagaimana ditulis oleh New York Post, Hamzah menuturkan bahwa pekerjaan paling penting yang pernah mereka lakukan adalah memberi makanan para tunawisma. Sungguh kutipan yang sangat menggugah karena dunia modern kerap menuntut orang untuk tampil dan membela kepentingan sendiri seolah enggan memperjuangkan kebutuhan orang lain.
Saat yang tepat berdonasi
Kisah Hamza mungkin hanya setitik langkah kecil di era serbamateriil ini. Namun aksi positifnya adalah sebuah epitome kebaikan, pengejawentahan nilai kedermawanan yang pernah disabdakan Nabi Muhammad Saw. Suatu hari beliau ditanya tentang sedekah apa yang paling baik. Beliau menjawab, “Yaitu sedekah yang kau berikan pada saat kau takut miskin.”
Tak dimungkiri kini situasi serba tak menentu. Kondisi ekonomi global atau nasional tengah terpuruk. Masing-masing kita ingin memenuhi kebutuhan keluarga dengan berbai cara yang kita mampu. Wabah yang berlangsung lama telah menyebabkan keterbatasan sumber daya. Proyek-proyek dibatalkan, PHK dilakukan, dan pembayaran honor pekerjaan dimundurkan. Dengan demikian, semua orang harus berhemat agar tetap bisa makan.
Sekaranglah saat yang tepat untuk menolong orang, pada saat kondisi serbasulit dan menantang. Saat inilah momen yang pas untuk berinvestasi dalam bentuk kemurahan hati–sebagaimana telah ditunjukkan oleh Hamza dan TMG. Saatnya berbagi tanpa harus menunggu keluasan rezeki sebagaimana yang selama ini kita yakini.
Pandemi ini menutup sebagian hal sekaligus membuka sebagian lainnya.
Masya Alloh inspiratif sekali kisah ini. Mudah-mudahan kekuatan berbagi ini tidak luntur kala wabah menghilang.
LikeLike
Setuju, Mbak. Banyak yang tertutup tapi banyak pula yang terbuka asalkan kita mau berusaha dan bersyukur. Semoga wabah cepat pergi dan kita makin semangat berbagi, aamiin.
LikeLike
Allahuakbar, masya Allah. Luar biasa sekali Bro Hamza ini, inspiratif! Jadi malu, teringat keinginan lama bersama istri. Nggak sampai 1000 bungkus, cuma sepersepuluhnya dan itupun dulu niatnya hanya di tiap Jumat. Tapi, sampai sekarang belum juga terwujud. Anyway, semoga wabah COVID-19 ini segera berlalu. Amin.
LikeLiked by 1 person
Memang Hamza sangat inspiratif, Mas Eko. Semoga kisah sederhana ini bisa melecut semangatku buat ikuti jejaknya sesuai kemampuan. Coba wujudkan, Mas. Aku pernah baca bahwa sedekah makanan siap santap, apalagi sebelum matahari meninggi, keutamaannya luar biasa. Panjang banget penjelasannya-kata ahli tafsir jebolan al-azhar itu. Dan aku dah sering membuktikan keajaibannya, alhamdulillah.
LikeLike