Sampah yang dihasilkan rumah tangga setiap hari konon jumlahnya lebih besar Dibanding limbah industri. Betapa tidak, jumlah rumah di Indonesia tentu jauh lebih banyak dibanding jumlah pabrik. Kalikan saja dengan volume sampah yang dihasilkan setiap rumah setiap hari hingga setahun. Kabar baiknya, sebagian limbah domestik atau limbah rumah tangga bisa kita manfaatkan sebagai pupuk alami sehingga tak perlu membebani TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Sebenarnya lebih bagus lagi jika kita bisa mengelola semua sampah organik menjadi penggembur tanah. Makanan sisa berupa sayur, buah, dan ikan bisa dicacah menjadi kompos yang bagus untuk mendukung kegiatan bercocok tanam sehingga manfaat berkebun bisa semakin dirasakan. Namun dalam tulisan kali ini saya hanya akan membahas beberapa sampah organik rumah tangga yang biasa saya gunakan untuk pupuk alami.
Penggunaan limbah ini bukan hanya mengurangi volume sampah di tempat sampah yang berpotensi menciptakan bau busuk, tetapi juga terbukti mendongkrak kinerja tanaman agar tumbuh dengan baik. Dengan demikian, kita juga hemat uang sebab tak perlu membeli pupuk lagi.
1 | Kulit/cangkang telur

Kulit atau cangkang telur selama ini kami manfaatkan sebagai penyubur tanaman, baik dicampur saat menyiapkan media tanam maupun ditambahkan ketika tanaman sudah tumbuh. Caranya sangat sederhana: cangkang dicuci bersih lalu dikeringkan. Setelah itu cangkang telur dihancurkan selembut mungkin agar mudah bersatu dalam tanah.
Kami ajak duo Xi untuk menghaluskan menggunakan ulekan yang ternyata membuat mereka bersemangat. Lalu kami libatkan mereka mencampur dengan tanah saat menyiapkan media tanam di gelas atau polybag. Mereka sekalian belajar tentang sains bahwa cangkang telur mengandung banyak kalsium karbonat yang bagus untuk mengurangi keasaman tanah dan meningkatan kesuburan.
Cangkang yang sudah halus diaduk dengan media tanam atau ditaburkan di sekeliling tanaman yang ingin dibantu pertumbuhannya. Simpel dan antiribet.
2 | Air tajin

Tajin atau air bekas mencuci beras ternyata bukan hanya bagus untuk membantu pertumbuhan rambut yang indah, tetapi juga ampuh untuk menyuburkan tanaman. Air tajin disebut-sebut bisa memancing munculnya bakteri bermanfaat untuk kesuburan tanah. Kandungan vitamin dan mineral dalam tajin juga mampu menyuntikkan NPK (nitrogen, fosfor, dan potasium) walau dalam kadar yang sedikit.
Jadi jangan buang begitu saja ya BBC Mania air tajin sebelum memasak nasi. Selain membersihkan muka dari jerawat, gunakan untuk menyuburkan tanaman di pot atau halaman.
3 | Ampas kopi
Suka menyeduh kopi di rumah? Jangan buang ampasnya begitu saja. Tentu ini untuk kopi yang berampas ya BBC Mania. Kalau tinggal di perumahan, bayangkan kalau ampas dibuang ke selokan, sangat mungkin aliran got akan tersumbat oleh endapan ampas tersebut. Agar tidak menciptakan masalah baru seperti banjir yang pernah kami alami, manfaatkan ampas kopi sebagai pupuk organik.

Setelah diteliti, ampas kopi ternyata mengandung nutrien yang dibutuhkan tanah seperti nitrogen, potasium, dan forsor. Makronutrien pun ada dalam ampas kopi. Cara pemakaiannya pun mudah: taburkan di sekitar tanaman yang ingin disuburkan. Alih-alih dibuang, lebih baik buat mendongkrak kesuburan kan?
4 | Ampas kelapa
Selain bisa dipakai untuk mengentalkan smoothie dan jadi facial scrub yang menyehatkan, ampas kelapa rupanya punya manfaat lain yakni menyuburkan tanah. Entah apa kandungan khususnya, yang jelas penggunaan ampas kelapa sebagai pupuk alami sudah banyak dipraktikkan di banyak tempat.

Sebagai buah yang seluruh bagian pohonnya bermanfaat, tak heran memang jika ampas kelapa pun bisa digunakan sebagai pupuk organik yang bagus untuk tumbuhan. Selepas membuat santan untuk kolak atau nasi uduk, tak ada salahnya mengumpulkan ampas kelapa buat penyubur tanah.
Sebenarnya masih ada sampah lain yaitu abu hasil pembakaran kayu. Namun itu membutuhkan proses lain yakni pembakaran. Empat limbah rumah tangga tadi sudah cukup untuk menyuburkan tanah dan tanaman yang tumbuh di atasnya. Siap memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai pupuk alami?
Berguna niiih mas. Apalagi skr ini banyak orang yang sedang seneng2nya gardening selama pandemi. Limbah rumah tangga yg biasanya selalu ada di rumah2, jadi bisa digunakan utk pupuk tanaman. Murah meriah dan membantu lingkungan pula :). Aku baru tau yg ttg ampas kelapa nih. Jd ntr kalo ada penggunaan kelapa parut, ampasnya g akan aku buang 🙂
LikeLike
Iya, Mbak. Bisa lumayan irit pengeluaran karena bisa memanfaatkan sampah rumah tangga seperti ampas kopi dan kelapa. Kulit bawang merah-putih juga bisa kok buat pupuk organik.
LikeLike
Siap bos
Ikuti blog saya ya bos
LikeLike
Terima kasih sudah mampir. Blog yang mana, Mas? Saya klik blognya nonaktif. Salam kenal 🙂
LikeLike
Slm knal
LikeLike
Wahh info yang bermanfaat, lagi seneng belajar gardening di polybag nih mas
LikeLike
Mantap, lanjutkan kebiasaan dan hobi baik berkebun, Mas Angga.
LikeLike
air terjun memang tokcer buat tanaman
aku punya kebun mini juga aku kasih bekas tajin dari keponakan aku
dan cepet banget pertumbuhannhya
kadang sama bekas cucian beras
LikeLike
Betul, Mas. Air tajin ternyata banyak fungsinya ya bukan hanya hanya untuk kesehatan muka.
LikeLike
Cangkang telur, air tajin, ampas kopi dan ampas kelapa adalah limbah rutin yang hampir tiap hari ada itu…, mantap!
LikeLike
Iya, Mas. Bisa kita manfaatkan tanpa harus membeli pupuk secara terpisah. Sekaligus mengurangi limbah rumah tangga.
LikeLike
Waaa mau nyoba yg kulit telur.. yang lain dah pernah..
LikeLike
Silakan dicoba, Mbak. Kulit bawang merah dan putih juga bisa kok buat pupuk alami.
LikeLike
Dengan begini, limbah domestik enggak cepat menumpuk di TPA ya, bisa dimanfaatkan untuk kesuburuan tanah plus mengurangi pengeluaran.
LikeLike
Betul, sekalian bantu tukang sampah. Sampah organik rumah tangga bisa biki bau TPA kalau tetap diangkut ke sana. Lebih baik dimanfaatkan buat upuk alami.
LikeLike