10 Blog yang Sering Saya Baca

Menulis daftar blog yang sering dibaca jelas bukan perkara mudah. Sebuah sumber menyebutkan bahwa saat ini tercatat setidaknya ada 500 juta blog di seluruh dunia. Konon sebanyak 7 juta blog post diunggah setiap hari. Menurut data yang dirilis UCWeb, Alibaba Mobile Business Group, jumlah bloger di Indonesia per 2017 mencapai 3,8 persen dari 88,1 juta warganet di Tanah Air atau 3 jutaan lebih. Jumlah blog bisa melampaui angka itu sebab satu narablog kadang mengelola beberapa blog sekaligus.

Saya sendiri tak berani mengklaim telah membaca semua blog, mengingat keterbatasan waktu dan sumber daya—juga minat tentu saja. Daftar berikut ini sebenarnya sudah lama saya susun tapi baru sempat saya unggah dengan beberapa penyempurnaan. Ini daftar versi BBC alias Blog Belalang Cerewet ya jadi sifatnya sangat personal dan subjektif. Saya urutkan secara alfabetis.

1 | Blog Bukik

Mas Bukik adalah dosen psikologi Unair yang kemudian mengundurkan diri dan memilih menggeluti bidang pendidikan sebagai manajer di Sekolah Cikal Jakarta. Berhenti dari jabatan dosen tetap untuk menempuh jalur literasi dan pendidikan tentunya tak gampang, apalagi dengan konsekuensi berpisah dari anak istri yang ada di Sidoarjo.

Kali pertama mengenal nama Bukik Setiawan setelah saya membaca bukunya Anak Bukan Kertas Kosong. Meminjam spirit dan teori Raden Mas Soewardi Soeryaningrat alias Ki Hajar Dewantara, Mas Bukik berhasil mengelaborasi pendidikan yang berpusat pada kebutuhan anak dan tidak melulu didikte oleh orangtua sebagai pihak yang selama ini merasa mengenal anak yang seolah belum membawa bekal apa pun sejak lahir, ibarat kertas kosong.

Membaca blognya sangat asyik sebab kami punya renjana yang sama di bidang pendidikan. Apalagi ketika kurikulum pembelajaran Merdeka Belajar digagas dan diluncurkan, yang kemudian dihibahkan kepada Kemendikbud, jadi tambah sedap mengikuti kiprahnya. Saya ingat misalnya suatu ketika dia masuk tim Dikbud yang berkunjung ke India untuk belajar soal pendidikan di sana. Kenapa India, bukan Finlandia? Simak sendiri jawabannya.

Mas Bukik juga punya pandangan tak lazim seputar pemasaran buku. Dia tak sepakat dengan penjualan ala toko buku besar yang cenderung pasif sehingga dia akhirnya meminta izin penerbit agar ia dan tim pemasarannya bisa menjual lewat jalur lain. Hasilnya? Spektakuler!

2 | Bukan Bocah Biasa

Kalau boleh disingkat, BBB alias Bukan Bocah Biasa ini digawangi oleh sobat narablog asal Kota Pahlawan. Mbak Nurul punya anak cowok bernama Sidqi jadi dia juga terkenal dengan sebutan Bunda Sidqi. Pernah jadi jurnalis Jawa Pos, Mbak Nurul terbilang lama ngeblog, setidaknya lebih dari 7 tahun, dan terus aktif update konten sampai sekarang. Enggak hanya konten organik yang inspiratif, tapi juga aneka tulisan bersponsor sebagai bukti blognya tepercaya.

Mantan reporter/presenter Liputan 6 SCTV ini kian masyhur di jagat maya begitu kakinya menginjak bumi Amerika dalam perhelatan internasional bertajuk Google Local Guides Summit 2017 di kantor pusat Google, San Francisco, California. Sungguh beruntung ya bisa diundang ke Amerika tanpa bayar sepeser pun? Kulik aja blognya kalau ingin tahu kiat-kiatnya.

Awal mula ketemu Mbak Nurul di sebuah acara peluncuran jasa di Surabaya dua tahun silam. Sejak saat itu sering melakukan kopi darat lewat berbagai acara blogging di Surabaya. Atau minimal bertukar pesan melalui cuitan di Twitter. Selain aktif ngeblog, dia juga giat dalam LAZ Nurul Hayat sebagaimana saya juga pernah ikut kegiatan LAZ Yatim Mandiri yang keduanya berbasis di Surabaya. Mungkin sebab minat itu dalam beberapa hal pikiran kami bisa beresonansi.

3 | Bungeko.com

Blog ketiga dimiliki oleh bloger asal Pemalang yang sudah malang melintang di jagat blogging. Eh, entahlah mana asalnya; yang jelas lelaki bernama asli Eko Nurhuda ini punya nenek moyang di Banyuwangi dan Jambi lalu memutuskan menetap di Pemalang tempat ia mendampingi istri tercinta. Sepertinya kenal namanya sejak Pakde Cholik menerbitkan antologi bertema Hari Ibu tahun 2014 silam.

Namun saya rupanya salah. Sebenarnya nama Mas Eko sudah saya kenal sejak era sponsoredreviews.com masih digemari. Dia merilis panduan berupa e-book sederhana yang bebas dinikmati tanpa biaya. Dan saya mendapat salah satu salinannya. Harap maklum, saat itu peluang meraup penghasilan dari blog belum semasif sekarang. Paling-paling dari lomba yang hadiahnya kebanyakan berupa barang.

Mas Eko masih aktif ngeblog sampai kini, tak melulu berisi tulisan pesanan tapi juga cerita pribadi salah satunya seputar dunia saham yang belakangan ia geluti. Sebagaimana Mbak Nurul, Mas Eko juga mantan reporter media di Jogja dulu. Tak heran jika tulisannya mengalir dan beberapa bahkan diganjar hadiah keren seperti Macbook yang fenomenal itu. Ia juga terbilang sukses sebagai Youtuber dengan beberapa kali memetik untung dari kanal yang ia kelola.

Kalau tak salah ingat, saya dua kali ketemu Mas Eko: pertama pas acara APNE (Amazing Petung National Explore) 2017 di Pekalongan dan kedua saat saya ikut Kelas Inspirasi di Pemalang akhir tahun 2019. Tak bisa saya lupakan saat kereta akan berangkat beberapa menit, Mas Eko mengulurkan bungkusan berisi teh melati yang sedap dan kami gemari sekeluarga. Hal lain yang saya ingat adalah minatnya yang besar pada sejarah, yang juga saya sukai.

4 | Ceritaeka

Selain bloger, Kak Eka Situmorang adalah traveler seperti jelas tercantum dalam tagline blognya: Travel Blogger Indonesia. Cerita perjalanannya ia abadikan di blog Ceritaeka, baik di dalam maupun luar negeri. Kiprahnya sebagai travel blogger bukan hanya terlihat dari seringnya dipercaya menulis artikel bersponsor, tapi juga produktivitas menulis di user-generated platform seperti Kumparan. Dia bahkan pernah diundang menjadi narasumber di TVRI untuk berbicara seputar traveling.

Awal kenal blognya saat ia merilis novel perdananya berjudul Labirin Rasa tahun 2013 lalu. Sayang kini ia belum terdengar akan meluncurkan novel lagi. Yang paling asyik dari blog Ceritaeka adalah kepiawaiannya menulis artikel pesanan dengan soft selling yang memikat. Setidaknya pernah saya baca di beberapa postingan lamanya.

5 | De Wets Wild

Saya senang sekali dengan alam, termasuk flora dan fauna. Maka blog De Wets Wild tak mungkin saya lewatkan. Sebagaimna tagline-nya, blog ini menceritakan petualangan satu keluarga di pedalaman hutan Afrika Selatan yang eksotis. Ada ayah bernama Dries, istrinya Marilize dan putra mereka Joubert. Bertiga mereka menjelajahi kehidupan unik di hutan.

Meskipun menampilkan flora, tapi blognya didominasi oleh satwa liar. Foto-fotonya selalu menawan dengan deskripsi singkat yang tak bikin bosan. Saya bisa mengasah bahasa Inggris saat bertukar komentar dengan Dries, sekaligus menambah pengetahuan mengenai fauna yang jarang saya temui di Indonesia. Mulai dari kupu-kupu, belalang cerewet beracun, burung-burung imut nan cantik, hingga badak dan singa.

6 | Guskar

Blog Guskar dikelola oleh bloger asal Jawa Tengah bernama Guskar Suryatmojo. Kali pertama mengenal namanya dari Pakde Cholik yang dulu sering menghelat giveaway (GA) dengan hadiah buku atau barang. Suatu ketika saya beruntung mendapatkan hadiah buku karya Agustinus Wibowo yang disponsori oleh Guskar—saat itu masih aktif mengelola blog lainnya bertajuk padeblogan.

Nama Guskar juga makin akrab ketika saya mendapat order layout buku karyanya dari sebuah penerbitan indie. Guskar memang produktif menulis buku; setidaknya ada 7 judul yang sudah ia terbitkan di beberapa penerbit yang berbeda. Tulisannya pendek tapi sarat sindiran atau satire. Sering kali ia memanfaatkan kisah dan karakter wayang untuk menyampaikan pesan atau kegalauan.

Membaca blog Guskar serasa mengembalikan memori pada blog masa awal, kembali ke khittah sebagai bloger jadul: bercerita tentang apa saja yang mungkin biasa saja sebagai bagian dari diary pribadi. Dari kisah ban mobil kempes di jalan saat mengantar anaknya, menumpang bus ekonomi saat pulang kampung lantaran tak kebagian tiket kereta, dan masih banyak lagi yang menarik.

7 | Hastira

Saat main ke Cirebon untuk reportase lomba blog Astra akhir tahun 2018, saya sempat kopdar dengan Mbak Tira–sapaan untuk Hastira Soekardi. yang mengelola dua blog sekaligus: https://mamahtira.blogspot.com dan http://fiksitira.blogspot.com. Wanita paruh baya ini masih aktif ngeblog sampai sekarang, plus menulis buku yang salah satunya sudah diterbitkan oleh Mizan. Materi yang ia unggah di blog biasanya berkisar wisata di Jawa Barat, terutama Cirebon tempat ia tinggal, resep makanan, karya fiksi (cerpen dan puisi), dan tentu saja kegiatan sosial di bawah naungan CoH alias Circle of Happiness yang ia kelola bersama sang suami secara cuma-cuma.

View this post on Instagram

A post shared by Hastira Soekardi (@hastiras)

Ia aktif menjalankan komunitas bernama CoH untuk anak-anak di Desa Nanggela Kuningan yang berbatasan dengan Cirebon. Bukan hanya dongeng dan praktik memasak, anak-anak juga diajari peduli lingkungan dan menyayangi binatang. Intinya mereka dibekali dengan life skill yang diperlukan saat dewasa. Anak-anak CoH bahkan telah menerbitkan antologi puisi berjudul Untaian Kata Anak Desa Nanggela yang pernah saya ulas di blog ini.

Mbak Tira bukan hanya berbaik hati mengajak saya berwisata Cirebon ke Keraton Kasepuhan dan mencicipi mi koclok yang sangat lezat, tetapi juga masih produktif ngeblog di Indoblognet. Saya ingat indoblognet yang dikelola Mbak Ika Kartina ini dulu ajek memberi penghargaan buat kontributor berupa uang tunai. Entahlah kini saya tak lagi mengikuti perkembangannya setelah Mbak Ika serius mengelola MB Management.

8 | Indahjulianti

Mbah Indah Julianti Sibarani atau akrab dipanggil Mak Injul adalah salah satu founder komunitas momblogger yang cukup besar yakni KEB (Kumpulan Emak-Emak Blogger). Ngeblog sejak 2003, berarti Mbak Injul termasuk bloger senior. Dia masih aktif ngeblog hingga kini, bahkan baru saja berganti template blog yang lebih segar.

Bukan hanya ngeblog, dia pun rajin menulis buku, khususnya buku cerita untuk anak. Hingga saat ini dia sudah membukukan 16 judul, baik buku solo, antologi, maupun kumpulan cerita. Selain literasi atau perbukuan, saya paling suka membaca artikelnya yang mengangkat parenting, yakni hubungan Mak Injul dengan para putrinya. Penasaran?

9 | Lazione Budy

Blog berikutnya memiliki niche yang spesifik yakni perbukuan. Entah siapa di balik blog Lazyone ini, yang jelas ulasan bukunya menarik. Tidak kaku atau mengikuti pakem yang terstruktur. Dia baca nyaris genre apa saja dengan bahasa yang luwes tanpa khawatir menabrak selera umum atau bahasa generik. Tahun terbit pun bebas.

Saya menikmati setiap unggahannya, ya tentu pas bukunya cocok, karena disampaikan dengan cara yang segar dan kreatif—salah satunya selalu diiringi dengan judul lagu di akhir ulasan yang saya duga turut menemaninya menuntaskan tulisan. Tak percaya?

10 | Wunderbound

Akhirnya blog terakhir ini yang selalu menghibur saya. Pemilik blog atau admin juga misterius, tak ada keterangan apa pun di blognya. Berisi foto dan gambar indah dari seluruh dunia yang bisa memberi semangat terutama saat wabah. Ketika tak bisa pergi ke mana-mana, saya terbantu untuk berimajinasi, untuk menghimpun rasa syukur sudah bisa bertahan sejauh ini—setidaknya lewat foto-foto memukau itu.

Entahlah dari mana sumber fotonya, yang jelas hasil bidikannya menawan. Menjangkau berbagai wilayah di dunia dan menyajikan budaya secara tak kasat mata. Saya menikmatinya sebab seperti adagium dalam bahasa Inggris, “A picture is worth a thousand words,” saya tak perlu spaning. Tanpa bersusah payah mencerna kata-kata rumit, saya bisa bergembira dengan cara saya sendiri dengan menikmati setiap foto yang Wunderbound tampilkan.

Itulah 10 blog versi BBC alias Blog Belalang Cerewet. Daftar saya boleh jadi tidak menarik akibat keterbatasan lingkaran pertemanan. Nah, bagaimana dengan BBC-Mania, adakah Anda punya blog yang sering dikunjungi? Siapa tahu bisa jadi referensi atau sumber inspirasi kita semua, share dong!